Sunday, 4 November 2012

I Can't Change :) Part 3: I Want To Show You My World


-skip tomorrow-
Meskipun Harry sudah sembuh, tapi Harry masih tidur di kamar Jenna dan Jenna masih tidur di sofa luar. Karna kemaleman abis nonton film box office favoritenya.

*stones taugh me to fly, love taught me to lie, life it taught me to die, so it’s not hard to fall. When you float like a cannonball~*

Suara Jenna muncul dari iPhone Harry. Yap, Harry sengaja merekam Jenna menyanyi lagu Cannonball. Lalu di set menjadi alaramnya agar dia bisa bangun tanpa Jenna harus menyanyikannya sebuah lagu

Beberapa menit kemudian. Jenna bangun di sofa. Dia mengucek matanya sambil menguap. "morning~". Harry menyapa Jenna  saat melewatinya di depan sofa. Tapi Jenna menutup seluruh matanya. "dude! You're naked!" kata Jenna. "so? This is my habbit. Here, your milk. Enjoy~"kata Harry menyerahkan segelas susu kepada Jenna. "yeah, but i told you for not do it" kata Jenna masih menutup matanya. "well, i did. Sorry" kata Harry. "hey hey. Wanna walk outside today? I'm boring" kata Harry. "no you still have to stay here until your-" "fine. I'm just get naked all day then. I wonder why people have to wear a clothes while it was so comforfable for being naked" alasan Harry. "fine fine! But find some clothes on, please!" kata Jenna. Harry hanya tertawa meledek lalu mencari celananya.



"so, what's your plan?" tanya Jenna. "i want to go to the water park, park, eat in a cheap restoran. Eat some ice cream. Spend it all full time with you" kata Harry. "fine, water park. I'll get my swimming suit" kata Jenna lalu meninggalkan Harry. Tapi Harry mengikutinya sampai masuk kamar. "Wow, Jenna. Are you going to wearing that?" tanya Harry. "yeah, what else?" tanya Jenna. "you have to wear this. I just bought it this morning" kata Harry sambil mengeluarkan sebuah baju renang stripes merah putih, dan talinya yang mengikat dibelakang leher. Mini swimming suit. Tapi bukan bikini. "eww no. That's for girls" kata Jenna. "fine, fine. I'll just throw away this suit, hey can i borrow that? I need to see it" kata Harry. Jenna melemparkannya. Tapi, *sreek, sreek, sreek* Harry menggunting baju renang Jenna. "WHAT DID YOU DO?" tanya Jenna, "uhm, i found this scissors, so i have to cut something. Your suit is on my hand. So i cut it :P. Sorry" kata Harry innocent. "why are you little!!" kata Jenna mengejar Harry saat Harry berlari meninggalkannya. "fine! Where's that suit? We're wasting times" kata Jenna pasrah setelah mengejar Harry sambil mengontrol nafasnya. "yess" gumam Harry. Mereka pun bersiap siap membawa bawaan masing masing tanpa ada yan merepotkan satu sama lain.

"ayok" kata Jenna mengajak Harry ke teras. "mau kemana?" tanya Harry. "ke mustang" jawab Jenna. "ngga, jalan kaki" tolak Harry. "jauuuh" jawab Jenna. "naik bus. Kata lu hidup sehat. Cepet buruu" kata Harry mengajak Jenna jalan kaki. Tidak begitu jauh antara rumah Jenna dengan stasiun bus. Mereka mengambil tempat duduk di roof. Di atap. Agar dapat melihat sekeliling kota London yang sudah lama tidak mereka lihat. Jiwa muda dan remaja yang masih melekat di diri mereka, mereka tetap jahil dengan meledek orang orang sekelilingnya. Bukan karna menghina, but it’s for fun. You know, teenager. Sampai sampai Tawa mereka keras sampai terdengar sampai bawah. "Jenna, lo ngga takut rambut lo rusak di cepol terus?" tanya Harry. "ngga, woles aja." kata Jenna tanpa mementingkan rambutnya. Seolah olah rambut bukan hal utama yang harus dijaga

Sesampai di water park. Mereka segera menitipkan barang barang mereka ke loker, dan langsung mengganti baju difitting room. "cepetan, udah ganti belom?" tanya Harry. "beloon" jawab Jenna. "buru. Udah berapa menit lu disana" kata Harry. "malu gua, minim banget bajunya" kata Jenna. " yaelah woles. Buruu! Gua itung sampa 5, pintunya gua dobrak!" kata Harry. "bodo" Kata Jenna. "1.." Harry mulai menghitung. "4..." "ehh, abis 1 2 pea" kata Jenna. "4 setengah..". tanpa pilihan Jenna keluar. Dia membuka pintunya perlahan dan keluar dengan rasa malu. Harry melihatnya. "wow" kata Harry singkat. "i don't know you have a nice bump, and legs" goda Harry. Jenna bersiap untuk menggamparnya, "hey, that's the use. It makes you hotter" kata Harry. "unless, you have to take off your-" kata Harry melepaskan ikat rambut Jenna. "there. See? Your long hair makes you look beautiful" kata Harry sambil tersenyum kearah Jenna. "really?" "no doubt".

Wahana pertama. "mau naik yang mana?" tanya Harry. "are you afraid of height?" tanya Jenna.
"nahh, just rollet coaster" jawab Harry. "okay than. Let's try that one" ajak Jenna.   Suatu kebiasaan terulang lagi, yang biasanya Harry di abaikan di anggap tidak ada di kota, kali ini ada  beberapa orang yang memotretnya dengan kamera hp. Tapi tanpa sepengetahuan mereka.

Sampai saat di atas wahana tertinggi, mereka bertemu dengan beberapa fans yang masih setia kepada Harry. Tapi karna keberadaan Jenna dianggap tidak ada. Yaa, let it be aja~.

Menaiki wahana spiral yang menggunakan ban double. Jenna didepan dan Harry dibelakang. "Jenna siap?" tanya Harry dibelakangnya. "siap!" jawab Jenna semangat. Lalu mereka meluncur dari ketinggian. Teriakan histeris sekaligus kenikmatannya mereka keluarkan sekeras mereka bisa. "Jenna, kaki gua jangan dilepas!" kata Harry saat melihat Jenna tangannya melepas kaki Harry sangking semangatnya meluncur. Dalam waktu singkat, mereka sudah mendekati kolam dasar. Tapi sayangnya mereka keluar posisi dari ban sangking kasarnya ban mereka menghantam air kolam.
*BYUUURRRR*
Mereka berdua tercebur kedalam kolam. Mereka tercebur bersama, bersatu saat tercebur. Berpelukan sampai ke dalam kolam. Harry membuka matanya saat di dalam kolam.

Dia melihat, rambut Jenna yang berenang renang, senyum manisnya yang lebar. Dan matanya yang masih terpejam. Begitu bahagianya di moment itu. Harry begitu bahagia saat melihat raut wajah Jenna yang bahagia. Harry tersenyum kearahnya. Lalu Jenna membuka matanya. Dia melihat hal yang sama, rambut Harry yang berenang renang dan senyum Harry yang lebar membuatnya lebih charming. Jenna merasakan hal yang aneh dihatinya, melihat wajah yang dulu ia puja puja membuat jantungnya selalu berdebar debar. Kali ini orang itu telah membuat semuanya terulang lagi. Begitu juga dengan Harry, merasakan keganjalan didadanya. Jantungnya berdebar lebih cepat seperti biasanya saat melihat Jenna yang sekarang.
Ngga kerasa, mereka udah saling tatap menatap di bawah air. Sampai akhirnya Harry menggenggam tangan Jenna dan membawanya untuk kembali ke atas kolam.

"huaaahhh! Berapa menit tadi?" tanya Harry untuk menutupi perasaannya. "berapa yak? 2 minutes?" jawab Jenna ikutan jaim. Mereka diam sejenak diatas kolam. "tadi itu lumayan lama ya" Harry ngeles. "umm, mau nyoba yang lain?" kata Jenna. "boleh. Ayok" kata Harry. "cari yang bikin kita nyebur lagi. Biar bisa tahan tahanan di bawah air lagi :D" kata Harry.

Well, permintaanya terkabuli. "jadi ini 4 nipples yang di omongin orang orang" tanya Jenna polos saat melihat perut Harry saat mengantri sebuah wahana. "kenapa? Mau megang?" tanya Harry. "najis kagak -_-" jawab Jenna. Sudah banyak wahana mereka coba, sampai bosen.
Pada pukul 1 tepat, keluar dari waterpark dan makan siang bersama di sebuah restoran murmer sekitar situ. Berpindah lagi menuju tempat selanjutnya dengan berjalan kaki sambil menikmati 1 cone es krim masing masing. "the slowest is the loser one. Ready, go!" kata Harry menantang Jenna untuk memakan eskrim cepet cepetan. Ternyata Jenna selesai duluan. "hahah! I win! Loser!" kata Jenna sangat bangga dan mentertawakan Harry yang makannya rada blepotan karna buru buru waktu balapan barusan. "loser? Eat this kid!" kata Harry menyolek Jenna dengan jarinya bekas es krim. Mereka perang eskrim di tengah jalan. Sampai mereka membersihkan wajah mereka saat melewati sebuah mini market.

"what's happen Harr?" tanya Jenna kepada Harry saat melihat Harry menganga begitu keluar dari mini market. "i can't believe it" gumam Harry. "apa? Tempat tato langganan lo dulu?" tanya Jenna. "iya, bener banget! Kok lo tau sih? Ayo buru!" kata Harry menarik Jenna menuju tempat tatto itu. "aaghh~ begitu khas baunya ruangan tattoo ini" kata Harry seperti berada di surga. "baunya aneh" kata Jenna sambil tutup mulut.
"hello? Can i help you?" tanya sang pria besar dengan tattoo yang penuh dikedua lengannya sekaligus di lehernya. "yoo,Bill! What's up man!" kata Harry menunjukkan kebiasaanya setiap bertemu dengan pria ini. "Styles? Owh what a long time!" kata pria itu. "kapan terakhir lo ngga nambah tato Har?" tanya Jenna. "yaa, 3 tahunan lah gua ga nambah" jawab Harry. "okay, which tattoo do you want Harr? A qoutes? Another symbol? Or another stuff that meaningful to you?" tanya pria itu. "awalnya gua mau mampir aja. Tapi rasanya gua mau nambah tato juga akhirnya" kata Harry. "okay, akhirnya pelanggan setia gua balik juga. Cewek lo gimana Harr? Mau juga gak?" tanya Pria itu. "gimana yak, gua ngga punya duit" kata Jenna. "udahh, gua traktir. Mau gak?" tanya Harry. "okelah, selama gratis. Ayok boleh" jawab Jenna.

"jadi mau tattoo apa kalian?" tanya pria barusan. "gua kehabisan ide, lo ada ide Jenn?" tanya Harry. "au gua juga" jawab Jenna.
Mereka berdua berpikir sejenak. Berpikir keras~~. "hpw about tatto for couple match?" Tanya Jenna. "couple?" tanya Pria. "don't get it wrong. Ini kayak gimana ya, 1 tattoo di 2 objek, ngerti gak?" tanya Jenna. "jadi kayak setengah setengah gitu?" tanya pria. "iyak, tapi kalo disatuin tuh bisa jadi 1 kalimat atau satu simbol. Gimana mau gak?" tanya Jenna. "tapi itu bukannya buat orang pacaran ya?" tanya pria itu. "yaa iya sih. Yaudah deh ga jadi ._." kata Jenna. "ehh ngga, ngga pa apa. Itu ide bagus" selak Harry. "emang kita pacaran Har?" tanya Jenna. 'semoga suatu saat nanti iya' pikir Harry. "tapi kalo sahabat berlaku dong. Ye gak sob? Lo sahabat gua kan?" tanya Harry. Jenna hanya mengangguk sambil tersenyum dan dengan pandangan berbinar binar kearah Harry. "fine. A couple of 'friends' mau kalimat apa?" tanya pria itu. "how about. This one?" kata Jenna ,menyerahkan iPhonenya yang bergambar sebuah tattoo di 2 tangan. Lambang love kecil dan kelilingi oleh beberapa kalimat baertulis ‘out love never ends’ tapi diganti olehnya menjadi ‘pupr friendship never ends’ dengan secepat kilat. "fine, okay. Who's going first?" tanya pria itu. Jenna menunjuk Harry sebagai korbannya. Tapi Harry mau mereka berdua di tattoo barengan. Jadi setelah lengan mereka di bersihkan, proses penatoan dimulai, Jenna di lengan kirinya, dan Harry di lengan kanannya, karna dilengan kirinya sudah terdapat nama kakaknya dan sudah dipenuhi oleh tattoo tattoo kecil. Karna ini pengalaman pertama Jenna di tattoo. Jenna menggenggam telapak tangan Harry dengan kencang untuk menahan rasa sakitnya. "kenapan Jen?" tanya Harry. "sakiit njirr ><" jawab Jenna. Setelah selesai, lengan mereka langsung diperban. Selama lewat 1 jam, perban mereka langsung  di buka. "wow, fontnya keren (y)" kata Jenna sambil ancung jempol didepan kaca. "coba coba, disatuin" kata Harry. Lengan mereka saling bertolak belakang'. Terbentuk lah kalimat ‘friendship never ends’ bersama lambang lovenya bersatu secara pas. "it's awesome!" kata mereka berdua langsung melompat lompat berdua. Setelah membayar biaya, mereka langsung pergi meninggalkan tempatnya. Hari mulai sore, mereka berdua memutuskan untuk pulang. Tapi sebelum pulang mereka mencoba untuk berfoto bersama memamer tattoo baru mereka di photo-booth pinggiran jalan. Tengan mereka yang saling bertolak belakang, berhimpit samping sampingan, saling menyilang, dan beberapa teknik lainnya yang mereka variasikan. Sampai 10 take lebih.
"hey, this one cool! I'm keeping this" kata Jenna merampas senonoh dari tangan Harry. "mine this one" kata Harry mengambil foto yang saat lengan mereka bersilangan.

Sesampai di rumah, pukul 8 malam. "Jenna, will you sleep with me?" tanya Harry. "you're nobody to me but friend Harr" tolak Jenna. "who say friend can't sleep together?" kata Harry. Raut wajah Jenna terlihat sangat bingung mempertimbangkan 1 hal "that's okay, come on" kata Harry mengajak Jenna ke kamar. Mereka melempar tas mereka lalu menjatuhkan diri bersama ke kasur Jenna. Kepala mereka berbenturan karna jatuh ke sasaran yang sama. Namun kejadian itu hanya mereka respon dengan tawaan lagi.

"thanks Jenna" kata Harry. "for today? Geez, you're welcome" kata Jenna bercanda berlaku seperti orang geer. "but not only that" kata Harry memiringkan kepalanya ke wajah Jenna dan wajah mereka mendekat. "so, what else?" tanya Jenna melakukan hal yang sama, menatap wajah Harry dan wajah mereka semakin dekat. "for helping me. Turning me back into myself" kata Harry sambil tersenyum. Jenna terharu mendengarnya. Meskipun menurutnya hal yang ia lakukan bukan seberapa. Jenna menaikkan dagunya. Memajukan tubuhnya, dan mencium kening Harry. "anytime :)" kata Jenna. "night :)" kata Jenna dan langsung membalik badannya membelakangi Harry. Dan tidur. Harry tidak mau wanitanya tidur membelakanginya. Harry memajukan badannya dan meluk Jenna dari belakang. Dia melingkari pinggang Jenna dan dia letakkan wajahnya ke kepala belakang Jenna. Menyandarkan ujung hidungnya dengan rambut Jenna yang tergerai. Meskipun Jenna sudah tertidur, dia meresponnya dengan memindahkan tangan Harry untuk melingkari perutnya. Lalu mereka berdua tertidur malam itu.

-skip tomorrow-

" When you float like a cannonball~" alarm Harry berbunyi. Membagunkan Harry dengan seketika. Dia melihat dia tangan kirinya yang ditindih oleh kepala Jenna. "Jenna~ wakie wakie" kata Harry menggoyangkan kepala Jenna. "mmmph?" tanya Jenna. "wake up sugar, should you go to work?" tanya Harry. "mmmph... Nando's lagi di renov. Kemaren katanya kompornya meledak" kata Jenna masih memejamkan matanya. Lalu Harry meninggalkan Jenna dikasurnya sendirian, membiarkannya berisitirahat. Sedangkan dia mulai mecoba bangun berniat untuk melakukan sesuatu yang baik untuk Jenna. Seperti, membuatkannya sarapan dan Sedikit membersihkan rumah.

-skip sore-
Jenna dan Harry tidak memiliki kegiatan salama seharian penuh, mereka hanya bermain adu ayam dengan ibu jari mereka. Sampai bosan.
"1 day. So empty. Can we just, do anything or something?" tanya Harry. "hey what time is it?" tanya Jenna. "6 o'clock?" tebak Harry. "perfect. Come on" kata Jenna langsung menarik Harry dari duduknya. Dan pergi meninggalkan rumah mereka. Menuju rumah sakit.
"Jenna, i told you. I'm fine" kata Harry. "no, i take you to the hospital not for consult you" jawab Jenna. "so? Why?" tanya Harry. "just wait. Come one" kata Jenna menarik tangan Harry memasuki rumah sakit tersebut dan menuju suatu ruangan yang munurut Jenna spesial. "hi Jenn. Tumben dateng malam senin biasanya malam minggu" kata seorang perawat didalamnya. "yeah, i was out yesterday. Come on Harr" kata Jenna lagi lagi menarik Harry. Suster itu agak terkejut melihat ada Harry bersama Jenna.

"hi guys!" kata Jenna saat masuk ke suatu ruang bermain anak anak. "Jenna!!!" sorak anak anak itu beranjak bangun dan langsung memeluk Jenna. "ahahah, you miss me guys?" tanya Jenna saat membalas pelukan pelukan kecil dari anak anak itu. "a lot Jenna. A lot" kata seorang bocah laki laki yang memeluk Jenna dengan erat. "well, George. Me too" kata Jenna menjongkok dan mengusap kepala bocak itu yang sudah mulai botak.
"well guys. Today, i bring my friend" kata Jenna . Seluruh bocah bocah yang didalam situ termasuk salah satu perawat disana penasaran karna tidak biasanya Jenna membawa seorang teman untuk mampir. "whoo?" tanya George.
"yoo dude! Come on in" kata Jenna mengajak Harry untuk masuk. "hahh? Harry Styles, Jenna's friend?" tanya salah satu gadis kecil. "hello guys. Yap, i'm Jenna's 'friend' " menjanggalkan kata 'teman' yang ia maksud sambil melambaikan tangannya kepada anak anak. Semua orang terkejut saat melihat Harry bersama topi beanienya berada didalam ruangan. "Jenna, what are you doing in this place? This is for kids" bisik Harry. "what? I love this place" jawab Jenna kepada Harry dengan bisikan juga. "alright guys. What will we do today?" tanya Jenna. "SINGING!" sorak mereka semua. "right! Okay. So, before i sing. Anybody want to sharing? You know, for a new song" kata Jenna. Anak anak itu langusung saling bisik membisik dari mulut ke telinga. Lalu Jenna mendapati seorang gadis yang sedang menahan tangisnya. "wow, Madisson? What happen?" tanya Jenna mendekat kepada Madisson sang gadis kecil yang sedang menahan air matanya. "no, nothing Jenna" jawab Madisson. "Maddie, i know you're the only one who always cheers up. Why are you sad? Tell us babe" kata Jenna. "this morning, i found some kids, but they're not from us. I asked them to play together. But they denied it. Just because, i'm bald and ugly" kata Madisson kali ini menangis. Perawat lain termasuk Harry melihatnya haru. "oh barancle. They are so mean. Come here babe" kata Jenna langsung memeluk Madisson. "well, they're totally wrong, Maddie. I say, you are beautiful. With that awesome pointed nose, i'd say, you could be miss UK someday" kata Jenna menjepit hidung Madisson. "really Jenna?" tanya Madisson saat menghapus air matanya. "well, this song will give you proof. Who want to hear me sing?" tanya Jenna. "me me me me!" sorak mereka langsung mengangkat tangan masing masing. Sekaligus Harry mengangkat tangannya bersama seorang anak yang berada di pangkuannya. "okay,  this song called 'Beautiful' by Christina Aguilera. Anybody know the song" tanya Jenna. "i know the song" jawab seorang gadis yang tau nama Harry tadi, gadis itu bernama Sasha. "so, here we go~" kata Jenna mulai memainkan gitarnya yang diberikan oleh sang perawat kepadanya. Jenna menyanyikan lagunya dengan halus, sehalus halusnya. Untuk membuat para pendengar tenang mendengarnya. Relax, dan dapat menikmati suara Jenna yang merdu. Dan lagu itu Jenna fokuskan kepada Madisson. Bukan hanya ke Madisson, tapi juga beberapa anak yang pernah merasakan hal yang sama. Harry melihatnya berbinar binar, merasa begitu tenang saat Jenna menyanyikan sebuah lagu. Seolah olah, dia berada ditempat yang begitu tentram, mendengar suara malaikat menyanyikannya sebuah lagu kepada anak anak.
"her voice, just like an angel" kata bocah laki laki yang berada dibawah kaki Harry, George. "yeah, you're totally right" jawab Harry. "i like her" kata George. "me too" kata Harry memfokuskan pandanganya ke wajah Jenna yang begitu menawan bagaikan malaikat. "you are beautiful, no matter what they say. Yeah word can't bring you down. So don't you bring me you down, today~" Jenna menyanyikan lagunya.

Setelah lagunya selesai. Semuanya bertepuk tangan, termasuk Harry yang terdengar paling keras. Teriakan histeris isengnya dengan sukses membuat anak anak tertarik untuk mengikutinya. Jenna menatap Harry dengan tatapan khasnya yang asik namun manis dengan menaikan kedua alisnya. Dia merasa pede. "lagi, lagi, lagi" kata anak anak. "no no guys. Don't you want to hear Harry sing? He used to be a real singer" kata Jenna. Namun Harry sudah menolak duluan sebelum anak anak lain memintanya.
"why did you out from 1D Harr?" tanya Sasha kepada Harry. "umm, well, basicly. It's a private reason babe" jawab Harry singkat namun merasa bingung untuk menjawabnya. "but i like when you with them Harr. I like when you guys together" kata Sasha. "are you a fan of mine dear?" tanya Harry. "i'm a directioners. You're first single was inspire me to stay strong and look beautiful in my way" kaya Sasha. Basicly, dari umurnya yang baru genap 8 tahun. Seleranya memang sudah tinggi "well, little directioners. thank you babe, i appreciate that" jawab Harry ramah. "not only me, all the girls, including Jenna is a Directioners" kaa Sasha. "ahaha, well. She used to Dear" kata Harry. "well, do you ever think to back with them? Performe in one stage with them?" tanya Sasha. "well, um~" "please Harr. Don't let one direction down. Your boyband just like a history for us. Please come back Harr. We miss you" paksa Sasha. Meskipun hanya Sasha yang bersikeras untuk memaksanya kembalin ke bandnya, tatapan Jenna juga menyadarinya bahwa ia benar benar setuju dengan Sasha, dan mengharapkan hal yang sama. Harry kembali kepada One Direction. "okay, i'll try" kata Harry. Sasha bersorak lega lalu melompat dan datang untuk memeluk Harry. Tapi para perempuan hanya meresponnya dengan tepukan tangan. "well, Harry. Are you think you want to sing for us?" tanya Sasha dipelukan Harry. "but, i'm afraid i can't, Sasha. Because me and Jenna have something to do" kata Harry. "have we?" tanya Jenna. "ouuuu, Jenna, Harry. Sit under tye tree, K-I-S-S-I-N-G~" goda anak anak. "wow, no. I won't kiss him" berontak Jenna. "yeah, we won't kiss. I hope it’ll happen" kata Harry mengatakannya keras keras. Membuat anak anak tertawa melihat keusilan Harry kepada Jenna. Dan Jenna melemparkan Harry sebuah bantal. "but Sasha. I promise, i will sing for you. When i with the boys" janji Harry. "pinnkie promise?" tanya Sasha. Harry menyilangkan kelingkingnya dengan kelingking Sasha. "pinnkie promise" jawab Harry sambil tersenyum. Membuat Sasha ikut tersenyum. "go, make her happy" bisik Sasha kepada Harry. Harry hanya mengangguk berjanji akan melakukan janji yang satu ini. Lalu Harry berdiri, dan menggenggam tangan Jenna. "owyeah, i almost forgot" kata Harry. "before i go, i want to give you, this. untuk kenang kenangan" kata Harry melepaskan beanie favoritenya  yang ia pakai dan memberikan  Madisson yang barusan merasa sedih. "but, it's yours" jawab Madisson. "no, it's yours now. It'll makes you confident. Makes you look cool. Trust me" kata Harry. "thank you Hazz" kata Madisson. Sudah lama tidak ada orang yang memanggilnya dengan panggilan itu. "you're welcome" kata Harry sambil tersenyum kepada Madisson. "well, bye guys!" pamit Harry kali ini yang berbicara keras kepada anak anak.
Dia menutup pintunya dan pergi. Bermaksud untuk mengajak Jenna ke suatu tempat.
-to be continued to Part 3

- Milo
xoxoxo

No comments:

Post a Comment