"where're you taking me Harr?" kata Jenna saat merasakan tangannya ditarik tarik oleh Harry ketempat tempat yang random. "barusan lo narik narik tangan gua, sekarang giliran gua" kata Harry. Dia mengajak Jenna kemana mana, dan sampailah mereka di sebuah taman bermain anak anak. Ada kotak pasir, papan seluncur kecil, dan ayunan yang beralas pasir.
"Harr, this place is for kids" kata Jenna. "what? I love this place. Come one, let's ride that one" kata Harry menunjuk sebuah papan seluncur. Jenna tidak keberatan untuk merasakan rasanya menjadi anak anak lagi selama semalam. Mereka bermain papan seluncur sampai terguling guling, membuat istana pasir di kotak pasir, lalu sebagai penutup, mereka berayun sekencang kencangnya bersama di ayunan.
Har: "so Jenna, since when you like to sing for kids?"
Jen: "since i was 20. You know what happend with them Harr?"
Har: "cancer. I know that"
Jen: "so what do you think about them?"
Har: "they are the strongest kids. When they didn't relize they're dying in cancer" Jen: "exactly"
Har: "they keep smiling, laughing, and play together. I love them"
Jen: "yeah i told you. Me too" kata Jenna. Setelah beberapa lama mereka memperkencang kecepatan ayunan mereka.
Har: "you were like an angel, Jenna"
Jen: "really?"
Har: "serious, there's a kid sit under my feet. He's a boy, he agreed with me"
Jen: "George?"
Har:"yeah i think"
"he really likes you" *menggoda*
Jen: "ahahah, i like him too. He's the strongest boy, he's my favorite"
Har: "ahahah, Sasha and Maddie are may favorite"
Jen: "ciee cewek Harry banyak banget ya sekarang"
Har: "oya dong. Magnet cewek, siapa dulu"
Jen: "cihh, pede lo kelewatan"
Setelah topik itu berakhir, kembali kepada ayunan.
"hitungan ke 3 mau lompat ga?" tantang Harry. "siapa takut?" jawab Jenna. Harry merasa ditantang maka dia mulai berhitung. "1..." "3!" kata Harry langsung menyebutkan angka 3. Mereka berdua langsung melompat. Tapi kesalahan terjadi, mereka tidak berhasil, hasilnya mereka berdua malah terjatuh ke pasiran. Hingga membuat posisi mereka berguling guling, sampai berhenti, Harry tepat berada di sebelah Jenna. Tapi kecelakaan itu malah menimbulkan suara tawa keras. Menurut mereka itu keberuntungan.
Har: "ahahah, dari mana lo dapet suara tawa itu?"
Jen: "dari pita suara gua sendiri lah. Ahahah, kenapa? Suka?"
Har: "suka, banget"
Jen: "jangan ngawur ah" *slap at Harry’s forhead*,
Itu memang sudah kebiasaan mereka. Jenna menepok kening Harry sedangkan Harry mengapit hidung Jenna yang mancung dengan kedua telunjuk dan jari tengahnya. Tapi tetap saja, hubungan mereka masih sepasang sahabat.
Jen: "jadi Harr. Apa yang bikin lo berubah?"
Har: "ayolah Jenn. Ini udah lo tanya pas rehab"
Jen: "tapi waktu itu lo jawabnya ketus, gua ga ngarti. Cepet, kenapa?"
Jen: "oke oke"
Dia membalik tubuhnya menghadap Jenna bersiap untuk menceritakan Jennna sebuah dongeng pengantar tidur.
Har: "jadi, gua punya mantan. Yang bener bener mempengaruhi gua. Namanya
Cassidy". *silent*
*kriiik*
Jen: "udah? Itu doang?"
Har: "beloom! Baru mulai" *ekspresi wajah yang selalu membuat Jenna tertawa*
"nah dia itu mutusin gua, karna katanya gua itu cowok imut, lucu, manis.
Sedangkan tipenya, bad boys. Kayak Zayn. Taulahh, kayak gimana ngga perlu
gua jelasin kan?"
"terus gua buktiin ke dia. Kalo gua cukup nakal. Gua mulai, gua emang minum,
tapi gua seringin. Pagi, siang, malem, tiap hari sebelum performance. Gua
minum terus, sampe Liam ceramahin gua terus. Terus gua minta Zayn buat
ajarin gua ngerokok"
Jen: "lo kan benci rokok Harr"
Har: "iya gua juga baru sadar pas di rehab. Makanya kenapa gua ngga ngerokok
kan? Nah, tapi gua kecanduan parah. Tapi semua itu buat Cassidy. Untungnya
gua mulai nyatu lagi sama Cassidy. Tapi di suatu siang, Cassidy mutusin gua
katanya gua mulai jadi kayak brengsek gitu. Gua sadar, semuanya ulah boys,
ngusir dia. Layaknya Paul ngusir Yokono but jauh jauh dari Jhon"
Jen: "gua ngerti kok"
"tapi kenapa semuanya demi Cassidy? Udah tau itu berakibat buruk buat diri lo" Har: "yaa, gua sadar. Waktu itu bener bener buta Jenn. Tapi semuanya bukan salah
dia sepenuhnya. Gua juga yang goblok, kenapa gua bisa terpengaruh sama
dia"
Jen: "ngga, lo kagak goblok, goblok" *kidding*
Har: "ahahahh. Terus gua.. Mungkin gua ngomong kalo gua bakal keluar dari 1D ke
paparazi. Tapi lo taulah omong kosong dari pamabuk, ehh mereka malah
ngelebih lebihin. Pagi besoknya boys malah nampol gua"
Jen: "iyak?"
Har: "yaa, Zayn doang sih"
"gua tambah depresi dah, gua sering ditampol orang, udah lama ngga ke
apartemen, yaudah suka ketiduran dijalan. Semenjak gua mulai ancur, gua
lebih sering tidur dijalan, atau nggak di stasiun bus noh. Gua ngga nyangka,
gua pernah jadi gembel "
Jen: "sebenernya selain lo sendiri, Cassidy juga ada salah"
Har: "emang dia salah apa?"
Jen: "yaah, udah bagus bagus ketemu cowok perfect, yang baik, yang respectful
sama cewek, yang masih hormat ortu, ehh malah nyari yang ngga bener. Ngga
ngerti gimana caranya nyai cowok itu " *polos dan frontal*
Har: "mau gua lanjutin ngga kisah hidup baru gua?"
Jen: "iya sorry. Lanjut lanjut"
Har: "suatu malam, waktu pas gua mabok. Gua jatoh, ketiduran lagi dijalan. Dan kali
ini gua dibangunin sama malaikat langka loh. Tekun, ngga mudah menyerah,
baik, ramah, konyol, suka anak kecil, tegas, cantik dan manis lagi. Malaikatnya
sempurna lah "kata Harry.
Jen: "wesss, siapa tuh?"
Har: "kamu Jenna England" kata Harry singkat.
Jenna tersenyum ke arah Harry.Harry mendekat kepada Jenna. Walaupun jantung Jenna selalu berdebar cepat saat Harry mendekat kepadanya. Harry membelai rambut Jenna, poninya disangkuti ke daun telinganya. Singkatnya, Harry kiss Jenna. Under the moonlight. They kiss under the moonlight, but not in one position. yang tadinya Harry di sebelah kiri Jenna, kali ini Harry berada di kanan Jenna.*bisa dibayangin kan?* Memang konyol posisi mereka, apa lagi semua itu masih berada diatas pasir, bukan rerumputan. Their eyes still close. It's too hard to explain. Really unexplainable. They not using tounge, this is a french kiss. A sweet kiss from France. But, it's been a long time they kissing each other. Really romantic moment. Sampai mereka lupa untuk bernafas, mereka pun melepaskannya, secara perlahan. "wow" guman Jenna lugu. "wow what?" tanya Harry. "my first kiss, was happen with Harry Edward Styles" kata Jenna. "my perfect kiss, was happen with Jenna England" kata Harry ikutan bangga. Tangan mereka saling bergenggaman, tapi Jenna belum bisa berhenti tersenyum. Harry memutar wajahnya, menatap Jenna yang sedang menatap langit. Harry melaksanakan janjinya. Dia sukses membuat Jenna senang. Lalu malam itu, mereka tutup dengan pulang kerumah yang sama.
-skip tomorrow-
"waky waky, Hun" kata Jenna membangunkan Harry. oh ya, hubungan mereka bukan lagi dalam ikatan pertemanan lagi. Sudah lebih dari itu. "Uhh, Sugar. Where're you going? Ready already?" tanya Harry dengan matanya yang belum sepenuhnya membuka. "i have to work. They could fired me. Is it okay if i leave you here?" tanya Jenna. "yeah, i'll keep this save" kata Harry. "okay then" kata Jenna langsung mengecup bibir Harry. "don't throw a party without me Hun" kata Jenna. "the party won't happen without you" janji Harry beserta senyuman istimewanya khusus untuk Jenna.
-skip siang-
Pintu rumah telah terbuka. Menyadari Harry yang sedang menonton tv. Orang yang membuka pintu itu lewat. "Jenna? You come early. What happen?" tanya Harry saat melihat wajahnya sudah basah akibat keringat yang menetas dengan derasnya dan mukanya yang menjadi pucat. "Jen?" tanya Harry. "JENNA!!!" Teriak Harry saat mendapati Jenna mulai jatuh. Badannya dingin, dia tidak tau harus berbuat apa, dia hanya menggendongnya dan berlari kerumah sakit. Meskipun ia berlari, mulai sekarang, dia mulai dikejar lagi oleh beberapa paparazzi. Tanpa pilihan Harry terpaksa menaiki sebuah taksi menuju rumah sakit. Sesampai disana, dengan keringat yang bercucuran, dia langsung membawa Jenna ke ruang ugd di rumah sakit. Sepeti apa yang dilakukan Jenna saat menungguinya masuk ugd. Harry berjalan mondar mandir. Sampai akhirnya dokter keluar dari ruangannya. "dok, ada apa dengan dia dok?" tanya Harry. Tapi dia dibawa keruangannya agar perbincangan mereka tidak tergenggu dengan adanya flash kamera dari paparazzi.
"Jenna kenapa dok?" tanya Harry. Dokter kali ini adalah dokter yang sama dengan dokter yang mengomeli Jenna beberapa minggu yang lalu
Doc: "penyakitnya tidak begitu serius, vertigonya kambuh. Dan dia terlalu lelah hari
ini. Kamu tau dia kenapa?"
Har: * menggeleng*
Doc: "sepertinya dia hanya terlalu lelah nak. Biarkan dulu dia berisirahat disini untuk
beberapa hari untuk meredakan vertigonya"
Har: "ohh syukurlah. Tapi dia bakal sembuh kan dok?"
Doc: "yaa, kalo penyakit ini ada obatnya, dan pasti bisa sembuh" *so sure*
"jadi Harr, gimana keadaan mu? Ada keluhan ga? Gimana cara dia merawat
kamu?"
Har: "syukurlah ngga kenapa napa lagi dok. Dia itu perawat sekaligus dokter yang
baik dok. Berasa di rumah sakit beneran"
"oh iya dok. Soal biaya, dokter diskusiin ke saya aja, jangan ngomong
ngomong ke dia. Saya ngga mau dia tau"
Doc: "baik, itu bisa diatur. Harry, kamu istirahat ya, keringat kamu belom kering.
Kamu pasti lari lari gendong dia"
Har: "ya keliatannya sih begitu dok"
Doc: "yasudah, kamu istirahat dulu deh. Sisanya biar serahkan ke kita aja”
Har: "terima kasih dok".
Setelah urusannya dengan dokternya selesai dengan singkat, dia memutuskan untuk cek twitter kali ini sambil menemani Jenna dikamar opname. Saat dia membukanya, beribu ribu mention yang ia terima. Wajar, semenjak dia keluar dari 1D dia sudah tidak peduli dengan twitter. Tapi sebelumnya. Dia memeriksa trending topik. "Who is the bitch on stripes" nomor 3. Tapi itu sudah lama. Terdapat beberapa tweet hate yang berada di timelinenya tentang gadis yang di maksud. Dan terdapat beberapa link foto. Harry pun membukanya. Ternyata semuanya berisi beberapa foto foto Harry dan Jenna berdua di 3 hari belakangan ini. Di water park, di tempat tattoo, di taman malam itu. Awalnya adalah sebab mengapa Jenna dijuluki 'bitch on stirpes' karna baju renangnya di water park. Foto mereka sedang menyelam bersama, berselucur bersama, dan lain lain. Lalu berpindah ke tempat tattoo, bukan hanya di tempatnya, termasuk dalam perjalanan menuju kesana. Terdapat foto mereka saat perang eskrim ditengah jalan. Ternyata mereka memang sudah diikuti oleh paparazzi dan sama sekali tidak membuatnya sadar. Lalu berpindah menuju tempat tattoo. Harry lupa bahwa setiap dia membuat tattoo baru, selalu di potret oleh Bill. Dia di foto bersama Jenna dengan kedua lengan mereka saling membelakangi dengan muka mereka yang dibuat erotik. Lalu berpindah ke foto mereka ditaman bermain, sepulang dari rumah sakit. Itu yang sudah membuat para directioners berkobar kobar. Beberapa komen yang tidak pantas di tweet dia baca satu satu. "that stripes, she copied from Loui and Taylor Swift" "why is he want to date with that fake bitch? Copied everyone's styles" "what? Who is she for real?" tapi dibalik tweet itu ada juga yang positive. "guys, think about it, because her, Harry back smiling" "it's remind me of the best couple, are they real?" "she's way better than Cassidy" setelah kembali, dia mulai melihat trending topic pertama. Jenna England. Nama lengkap Jenna. Saat Harry membukanya, identitasnya benar benar terbongkar. Dimana kerjanya. Dimana rumahnya, seluruh identitasnya terbongkar. Lalu dia menemukan tweet bahwa akhirnya Jenna dipecat di tempatnya bekerja. Dan beberapa foto sekaligus saat Jenna dikejar oleh paparazzi. Dia mulai tau, apa yang membuat Jenna lelah pagi itu. Dia merasa bersalah, kebodohannya yang tidak menyadari bahwa mereka sudah diikuti. "what have i done?" gumam Harry. "udah berapa kali gua repotin dia, udah numpang dirumahnya, gara gara ngejagain gua dia bolos kerja. Sampe di pecat dari tempat kerjanya. Lo kenapa bego banget sih jadi cowok, Harr!" Sesal Harry. Dia hanya membanting wajahnya kasur Jenna, sampai bergoncang. Dia mulai ingat, setiap momen ini terjadi, boys selalu senantiasa berada di sebelahnya. Menepuk punggungnya dengan kehangatan dalam ikatan persahabatan, nasihat nasihat yang di keluarkan dari mulut Louis, beberapa nasihat dari Liam untuk menghilangkan rasa bersalahnya, kata kata kutipan dari Zayn yang selalu menyemangatinya dan lelucon Niall yang selalu membuatnya tertawa dan melupakan masalahnya. Seolah olah masalah akan cepat terselesaikan apabila mereka berlima sudah bersatu. Setelah mengingat boys, Harry langsung membuka mentionnya dari para directoners yang mayoritas berisi pesan pesan untuk kembali ke 1D, mengingat dia bukan lagi bagian dari One Direction. Dia tambah menyesal saat membaca tweet para directioners. Begitu banyak rasa sesal, dan masalah yang menumpuk di batinnya. Harry mulai bangkit dan dengan gesit dia mencoba untuk mengganti accountnya ke account one direction. "semoga passwordnya belom diubah" kata Harry saat mencoba memasukkan passwordnya. Ternyata belum diubah, sedikit rasa lega mengurangi keberatan batinnya. Dia langsung membaca tweetnya yang baru di update. "ready your ticket, cause we'll have a show-case this afternoon 3:00 pm at London Mall" tweet itu sudah di post pagi ini. Harry langsung melihat pukul berapa saat ini. Pukul 3 tepat. "jam 3 pas, gua masih ada waktu. Waktunya buat minta maaf" kata Harry langsung kabur meninggalkan Jenna. Tapi sebelumnya dia tidak pernah lupa. "i'll be back soon. I have to talk with them" kata Harry kepada Jenna yang masih tidur dan mengecup bibirnya. "later Baby Doll" kata Harry pamit. Dia berlari secepat dia bisa untuk sampai ke jalan raya. Dan naik taxi menuju London Mall. Hanya membutuhkan 15 menit dengan taxi.
- to be continued to part 5
- Milo ^^
xoxoxoo
No comments:
Post a Comment