Sunday, 18 November 2012

I Can't Change :) Part 5 : I Apologize


Sesampai di mall. Setelah membayar ongkos taxi, Harry langsung lepas landas menuju tkp tempat show casenya. Nabrak sana nabrak sini, sangking tergesa gesanya. "excuse me sir, where is the show-case goes on?" tanya Harry bertanya ke seorang petugas yang membersihkan kamar mandi. Orang itu menunjukan arahnya kepada Harry. Dia Langsung pergi menuju panggung show-case. Tapi  dia mengambil tempat back stage nya. Agar dia bisa bertemu dengan boys saat mereka beristirahat. Syukurlah back-stage tidak begitu dikerumuni directioners yang memang kebanyakan sudah kehilangan akal sehatnya -_-. Melainkan para paparazzi menyebalkan itu. Tapi dia hanya menghiraukannya dan memutuskan untuk masuk. Dia bertemu dengan sepasang body guard di dalamnya. "Harry Styles. Member of One Direction. Sorry i'm late, let me in" alasan Harry untuk masuk secara mulus. Dan kedua bodyguard itu memperbolehkan Harry untuk masuk. Saat masuk, dia masuk diwaktu yang salah, ruangan kosong. Boys masih menampil, dia bingung. Hanya 2 pilihan di benaknya. Menunggu boys sampai selesai atau menerobos penampilan boys dan mempermalukan dirinya. Dia hanya bisa mondar mandir memaksa otaknya untuk memutuskan keputusan yang benar. Sangking cepatnya ia mondar madir, dia tersandung kabel, lalu kepalanya masuk ke dalam topeng badut Woody dari Toy Story. "anjir, Dimana gua?" teriak Harry didalam topeng.



Dia berusaha untuk melepaskan topeng itu. Badannya mundur mundur, dan mundur sampai akhirnya bokongnya terlihat di atas panggung. memotong performance mereka ber 4. “AKU BUTA!!!!” Para directioners yang menonton terkejut sekaligus ada yang tertawa melihat tingkah konyol badut gagal itu. "Liam, pegang perutnya. Zayn Niall, tarik kepalanya" perintah Louis. Mereka bertiga melaksakan tugasnya masing masing sedangkan Louis membantu memutar kepala topengnya agar terbuka lebih cepat.
Topengnya terbuka. Pria keriting didalamnya masih memejamkan matanya. "Jahh!" Teriak Harry masih histeris namun mereda saat dia sadar dapat bernafas bebas lagi. Namun dia melihat dinding panggung. Dia sadar bahwa dia sudah berada di atas panggung, dan membelakangi penonton. 'apa gua berani untuk membalik badan?' pikir Harry. 'inget kata John. Let it be~' pikir Harry. Dia langsung membalik badannya. Dia lihat begitu sunyi. Dan dia dapat melihat mantan sahabat sahabatnya tidak percaya apa yang mereka lihat. Kecuali Louis. "security" kata Louis memanggil security untuk membawa Harry pergi jauh jauh. "no, no. Please give me a chance" kata Harry berlari menjauhi bodyyguard yang segera mendekat dengan pangung. "Josh, do you mind?" kata Harry mengambil microphone milik Josh. "guys, can i say something?" tanya Harry. Harry hanya melihat temannya menggeram saat melihat keberadaannya. "Liam, can i say something?" tanya Harry. "what do you want to say?" tanya Liam dengan nada yang ketus dan terdengar sangat kesal. "i'm sorry" kata Harry. "Go To Hell!" kata mereka ber 4 seperti membentuk formasi bubar, berpencar. Tapi tetap berada diatas panggung. "i know, i'm a dick head" kata Harry berbicara di microphone. Langkah boys tersentak berhenti. "i know i'm an ass hole" lanjutnya "but this ass hole, want to apologize. And i swear i won't do it again" kata Harry. "how can we trust you?" tanya Zayn saat membalik badannya. "yeah, how?" tanya Louis setuju dengan Zayn dan melakukan hal yang sama dengan Zayn. "I change" kata Harry. "you don't look different" kata Niall. "you right, i'm not change at all. But i'm back into my self" kata Harry. Saat Harry mengatakannya semuanya mengacuhkannya. "i was on a rehab. I called this doctor as an angel" kata Harry. "6 months later, i met that angel. I'm on rehab. She struggled me to back into my self. Plus from directioners. I stop smoke and drink. This angel really cheer me up,encourage me, support me from back. But i'm here to apologize." kata Harry. "i'm sorry i was announcing a wrong announcement. I was drunk, but those paparazzi made it over react. I swear. I'm not blame on them, but they did guilty. I swear i wasn't called that highlight like skunk,  Zayn. I wasn't say you always copied every member's hair, Liam. I wasn't say you always makes me look gay, Lou. But we really look like a couple and i love it.Niall, there's nothing wrong with you mate, you are amazing. You still the sweetest mate i've ever knew" kata Harry. "why should we trust you?" tanya Zayn. "i won't ran with a boxer here. But if you don't forgive me, that's okay. I apologize, i relieve. Thank you guys. Sorry if i bother your show-case. And yeah, change our account before i hack it. I'm not part of you anymore. I don't deserve this" kata Harry. "thank you" kata Harry meletakkan microphone nya dan turun dari panggung. "Hazz" kata Liam menahan Harry. Harry membalik badannya. Mereka ber 4 langsung berlari menuju Harry dan memeluknya erat erat. Sampai mereka meneteskan airmata. "i'm sorry for hitting you" kata Zayn."that's okay Zayn, i deserve it" kata Harry sambil meneteskan air matanya. "i'm sorry for calling you a dick head" kata Louis. "no Louis. I realize i was the dick head. I'm really sorry lads! Liam, and Niall, please forgive me mates!" kata Harry memeluk mereka berdua. "we are Harry" panggung itu penuh dengan air mata. Begitu juga para directioners. Sudah berbulan bulan mereka tidak melihat boys lengkap ber 5 seperti ini. Begitu juga Harry. Sudah berbulan bulan dia tidak merasakan aura hangat dari pelukan sahabat sahabatnya. Mereka ber 5 melepaskan pelukannya. Dan mata mereka ber 5 merah semua dan hidung mereka yang menjadi sembab. "well, lads. I want to annouce you something" kata Louis. Para Directioners termasuk Harry merasa panasaran. "WELCOME BACK HARRY STYLES!" sambut hangat sekaligus airmata ikut menetes, diucapkan oleh mereka ber 4 kepada Harry. Akhirnya dia kembali menjadi bagian dari keluarga lagi. Singkatnya. Setelah moment mengharuhkan itu sudah terlewat, Harry diminta untuk menampil bernyanyi bersama diacara show-case. Setelah show selesai, mereka seperti biasa berada dalam 1 van yang dari dulu mereka kendarai. "ahh, enaknya bisa kembali" kata Harry. "ohiya sob. Buat ngerayain ini mau kemana?" tanya Lou. "owyeah. Sir, can we stop to hospital? Thank you" kata Harry meminta menuju rumah sakit. "hospital? What are we doing?" tannya Niall. "i want to show you, my angel" kata Harry.

-skip-
 Menuju ruang rawat inap nomor 134. Harry membukakan pintunya untuk ke 4 tamunya masuk. didalam sebuah kamar yang sederhana. "ayok masuk" ajak Harry. "ini, malaikat gua" kata Harry menunjukkan Jenna yang masih berbaring. "Harr, dia kenapa?" tanya Liam. "dia vertigonya kambuh" jawab Harry. "ehh, ceritain dong. Gimana ceritanya kalian ketemu, dia ngerawat lo" tanya Louis, "jadi ceritanya gini..." kata Harry menceritakannya mulai dari awal.

-beberapa jam kemudian-

"ya, akhirnya gitu. Ngga nyangka gua. Botol gua dia ganti isinya jadi apple juice" kata Harry. "kreatif ya" kata Zayn. "eh eh, dia bangun tuh" kata Liam saat melihat Jenna sudah berubah posisi menjadi duduk. "hoaaahhhmmm" Jenna menguap dan kedua tangannya melebar bagaikan seekor angsa mengeluarkan sayapnya diatas danau di hari senja.
Har: "Sayang, kalo nguap itu ditutup"
Jen: "mmpmmhhm-_-" *males ngomong* *garuk pala*.
        "Hun, kita dimana? Aku kenapa?"
Har: "kita dirumah sakit. Kamu sakit, dirawat. Vertigo mu kambuh"
Jen: "hah?" *surprised*
Har:  "makanya kalo mau boong jangan yang ada hubungannya sama kesehatan.
          Karma kan" *memainkan ujung hidung Jenna yang mancung*
Lou: "jadi ini, malaikatnya Harry"
Jen: "Lou?" *surprised*
Zay: "lo sama Harry ceritanya gimana?"
Jen: "Zayn?".*Surprised*
Lia: "ceritanya ngerehab Harry gimana rasanya?"
Jen: "Li- Liam?" *SURPRISED*
Nia: "tunggu, perasaan gua kenal muka lu dah"
Jen: "Niall? Oh Niall mah udah sering ketemu. Pelanggan sejati" *calm down*
Nia: "oh iya! Kassa di Nando's ya?" tanya Niall.

kejutan Jenna terjawab begitu cepat setelah Harry menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi. Tidak sulit untuk menjelaskannya, karna Jenna memang sudah menganal merek ber 5 dengan baik. Dan dia tambah terkejut beigtu mengetahui bahwa Harry sudah kembali ke karirnya.
Semuanya berlanjut, topik demi topik berganti. Begitu berubah menjadi momen sejarah. "Jenn, kenapa lo ngga jadi directioners lagi?" tanya Niall. "yaa, gimana ya. Semenjak  gua kelas 3 sma. Gua makin sibuk. Ngga sempet nge stalk kalian. Yaa jadinya lupa" kata Jenna. "tapi dia masih inget kebiasaan gua loh!" bangga Harry. Waktu terus berjalan, Harry dan Jenna tambah mesra. Seperti Harry menyuapi Jenna makan, memnyuapinya minum obat. Canda tawa bersama. Membuat boys bingung. "umm, Sugar? Honey? Excuse me,what relationship are you in?" tanya Niall, "oh yeah i forgot. We're not best friend anymore. It's more than that" kata Harry.
Yap, akhirnya hubungan mereka terbongkar. Mungkin hanya boys yang tau. Tapi ngga bakal tahan lama di mulut boys, karna Harry dan Jenna percaya. Cepat atau lambat, mereka ber 4 akan segera membongkar semua itu. Which is, they can't wait it happen

- continued to Epilouge

- Milo

No comments:

Post a Comment