Sunday, 20 January 2013

ZLS ThirdShot : Panic at High School

ZLS Triple Shot
Don't Try This At School

-what exactly happened-

          Rombongan lainnya disandera oleh 3 teroris di dalam basement yang pengap, lembab, dan dingin.
"everyone take off your coat, now!" kata salah satu teroris yang bersenjata kepada mereka ber 6. Walau hanya Charlie Lucy dan Glen yang mengenakan mantel. Tapi Lucy masih bisa melawan. Selama beberapa jam. Mereka terkunci bawah, tanpa kegiatan apapun. Ngobrol aja belum tentu dibolehin. kecuali kalo misalkan si teroris mulai mengantuk mereka gunakan kesempatan itu untuk menyusun rencana. Karna apabila mereka bangun, mereka ber 6 bisa saja langsung ditembak sekaligus. Dan itu hampir terjadi pada Lucy yang dari tadi ngelawan mulu. Sampai si teroris menembakkan tembakan jitunya yang memang sengaja di plesetkan hanya sekedar gertakan. Hanya untuk membuat Lucy diam. Sampai jaket yang Ia kenakan bolong. Terpaksa dilepas juga. Dilepasnya pun dengan cara memotong jaketnya. Karna tangannya diikat. Lucy tambah membara saat jaket kesayangan dipotong oleh si teroris. Saat para teroris tertidur, mereka pun menyusun rencana.....


Ni: jadi apa rencana kita?
Lu: gua janji gua ngga bakal ngasih mereka ampun!
Be: udah lah Lucy. Salah lo sendiri juga. Kebanyakan bacot. Diem kan lo pas di kasih tembakan.
Lu: bacot lo bulet
Be: mau lu apa sih heh?
Lo: sshh. Udah udah. Kalo mereka bangun. Kita semua yang bakal kena tembak. Pliss. Ngga Zayn sama Blu. Jangan sampe kalian yang kayak mereka
Gl: ngomong ngomong tentang mereka, kira kira keadaan mereka gimana ya
Ch: paling Blu selalu merepotkan Zayn
Lu: heh ngaca. Emang lo nga ngerepotin disini?
Lo: ssshht. Udah Cy. Terserah dah kalo lo punya rencana lo mau bacot sebanyak apapun gua bolehin. Lo ada ide ngga?
Lu: (menggeleng tanpa dosa)
Lo: yaudah. Diem makanya. Gimana caranya biar kita bisa kabur, ke kantor polisi terdekat, dan lapor semuanya. Selametin yang ada diatas deh
Be: masih konsep kan itu? nah caranya gimana?
Ni: Glenn, sob. Lo paling pinter kalo masalah hack hackan. Kalo kabur, lo tau ngga? (menepuk bahu Glenn yang dari tadi diem aja)
Gl: baru jadi :D (senyuman kecenya sekaligus imut)

         
          Rencananya sederhana saja. Karna ini tempatnya di bawah tanah. Dan tidak mungkin teroris dilantai atas mengawasi. Semua mengambil posisi. Kecuali Glenn Lou Lucy masih bertengkar.

Lu: i won't do that!(berbisik tapi berisik)
Gl: it's the only way
Lu: why don't you ask Charlie? She's the slut one. She could do better than me
Lo: she already has her part. Now it's yours. Just do it okay? (maksa)

Muka Lucy semakin pasrah namun memerah. Semua kembali ke posisi kecuali Lou bersembunyi di balik meja yang si teroris sandari


Ch: HAAHHHH (merintih rada mendesah. Bukan rasa sakit, melainkan tahanan pipis)
Ni: sorry man. But wake up (membangunkan 1 teroris tanpa membuat yang lain terbangun)
T1: hah? What?!
Ni: sorry man, but i think we have a situation here
Ch: i have to pee!
T1: can you hold it for any longer? Thank you (kembali tidur)
Gl: look man, don't you see. Don't underistimate a kind of accident like this. Infact, we're in a low temprature (menghasut)
T1: shut your mouth
Gl: don't be wrong but. This girl has a nice ass for sure. This is your chance (hasutan kedua)
T1: you sure (terhasut)
Gl: come on, i mean every pervert student know that
T1: okay. What ever. Who else want to pee. Anyone?
Be: actully, me too
T1: okay. Let's go

 ajak si teroris sambil bangun dari duduknya. Saat itulah Lou keluar dari persembunyiannya untuk mengambil sebilah pisau tanpa disadari. Layaknya pencuri mengambil barang berharga targetnya. Dia akan menggunakannya untuk memotong ikatannya terlebih dahulu. Tapi tetap menyimpannya untuk memotong ikatan teman temannya dan berjaga jaga untuk situasi diluar rencana. Si teroris tidak membawa Charlie dan Ben ke kamar mandi. Melainkan sudut ruangan yang lebih dalam lagi dan agak jauh dengan kelompoknya. Selama mereka ber 3 pergi, waktunya Lucy beraksi.

Lu: hey! Dude. Will you help me
Lo: sst. Not that loud, dude (ngomel)

tapi salah satu teroris itu bangun dan menatap Lucy.

T2: What?"
Lu: will you Unzip, i mean, zip My- Bra? (langsung bermuka merah)
T2: what happen to your bra?

 tanya si teroris lalu bangun dari duduknya. Lou keluar dari persembunyiannya lagi untuk mengambil kunci pintu basement keatas dari si teroris tanpa menyadarinya

Lu: ngga tau tiba tiba mereka lepas (ngeluh Will you zip it for me? (berubah menggoda)
T2: with pleasure (tersenyuman kotor)

Lucy bangun dari bangun dari duduknya dan membelakangi si teroris. Si teroris mengangkat kaos Lucy dengan perlahan. Sampai garis lengkung tubuhnya terlihat jelas bahwa dia langsing. Pandangan itu tidak akan dilewatkan oleh Niall Dan Glenn. Begitu juga Lou. Dengan perlahan si teroris memasukan kedua tangannya kedalam baju Lucy sambil merasakan kelembutan kulit Lucy. Belum sampai di branya, suara AK-47 mengisi peluru terdengar. si teroris langsung memutar pandangannya kebelakang. Dia melihat Louis sudah mau menghantamnya dengan papan kayu namun tertahan karna suara senjata yang mengisi peluru Dari teroris ke 3 yang Tiba tiba bangun dan bersiap di belakang Louis.

T3: ngapain kamu dengan papan itu?

Loui membalik tubuhnya, Dan membuang papanya. Dia menghadap ke teroris yang menodonginya dengan AK47.

Lo: "ngga ngapa ngapain kok om

Yang menodongi Lou memberi sinyal kepada partnernya untuk bergabung bersamanya. Rencana menjadi berantakan. teroris yang hendak mengancingkan bra Lucy meninggalkannya.

Lu:  "Hey wait. You haven't  zip it yet
T2: oh yeah (melaksankan tugasnya) done.

kata si teroris sambil melepaskan tangannya sambil meraba punggung hingga pinggang Lucy.

Lu: thank you (nada genit)
T2: your welcome (berbisik genit di sebelah telinga Lucy)

"GAAAHHH" *DUUUK*

 Lucy mendorong kepalanya kebelakang untuk menjedutkan kepalanya ke kening si teroris dengan keras. Sampai si teroris hampir terjatuh pingsan dengan keningnya yang ungu. Teroris yang menodongi Lou lengah karna partnernya terjatuh. Lou mendorong senjatanya kuat kuat secara tiba hingga menghantam wajah teroris tersebut dan tidak di sengaja senjatanya sempat terlempar kebelakang. Walau tidak sampai pingsan, si teroris masih bisa melawan.
"Lou! Catch!" kata Niall menendang papan kayu yang Ia lempar barusan kepadanya. Lalu menggunakannya untuk menghantam pelipis si teroris.
*BUUUKK* si teroris tepar seketika. Dan Lou membanting kayunya.

"IIIHH JIJIK!!!" teriak Lucy kepada si teroris yang baru Ia jatuhkan sambil menggosok gosok punggungnya dengan dinding beton.
"Good back up plan, Lucy" kata Louis bangga.
"SHUT UP TOMMO!" bentaknya masih menggosok punggungnya.

Ikatan tangan mereka ber 3 pun di potong satu per satu oleh Lou.

Saat mereka mengikat kedua terorisnya, "again, why not Charlie did that?" tanya Niall baru ngeh. "becase she doesn't wear any bra" kata Lou sambil melepas ikatan Lucy. "what do you think about Lucy?" Tanya Glenn sambil membantu Niall mengikat kedua teroris itu. "not bad" jawab Niall.
"shut up leprechaun!" kata Lucy membara.

          Beberapa menit setelah mereka mengikat kedua teroris. Charlie dan Ben pun muncul. "lama banget. Ngapain aja? Kok pada lecetan begitu?" omel Lou berasa ketua sambil memotong ikatan kedua tangan temannya yang baru bergabung bersama mereka secara bergiliran. "tadi orangnya sempet nyadar. Jadi yaa, mau ngga mau hadepin"kata Ben. "Charlie juga lecet itu" sahut Glenn. "iya, dia ikutan" kata Ben. "welcome to the club, slut" kata Lucy mengajak Charlie untuk tos. "yaudah, ayo kita pergi, sebelum mereka sadar" ajak Glenn.
Tapi sayang pintu terkunci, tapi saat dicoba oleh kunci yang Lou betak tidak bisa masuk.

Lo: Shit. It's not the key (mencampakkan kunci)
Ch: great. We trapped

Mereka kembali berkumpul duduk melingkar diaatas ubin.

Lo: any one have a plan? Glenn? You have another one?
Gl: no, sorry Lou
Ni: hey, I want to find a food around here. There's must be a bread with a dust all over it

Niall langsung beranjak lalu membonggkar bongkar kotak kotak kayu yang menghalangi.

Lu: leave the food boy, we need a plan
Ni: Lads. I think we have a situation here (mengenyahkan beberapa box kayu dari sebuah lubang yang membolongi dinding)

Be: Holy Sheep Balls! Ini terowongan!
Gl: yaudah, kita masuk aja. Siapa tau ini jalan keluar. Jalan rahasia
Ch: kalo misalnya ke tempat lain?
Gl: kan nanti bisa balik ke sini lagi. Dari pada kita disini aja mati Bangke

Mereka tidak punya pilihan. Akhirnya mereka  mulai bergerak masuk kedalam terowongan itu. Memang gelap, tapi tidak panjang panjang banget terowongannya. Ternyata benar, itu memang jalan keluar. Ada 2 pintu yang menghalangi mereka. Untungnya tidak dikunci. Keluar keluar mereka sudah berada di wilayah parkiran halaman belakang sekolah dekat dengan lapangan sepak bola. Mereka ber 6 keluar lalu menemukan sebuah mobil Mercedez hitam tua klasik keluaran 1992 sendirian disana. Mereka langsung menuju mobil itu.

"Glenn, Hacker. Bobol nih" perintah Lou. Glenn pun melaksanakannya. Dari panggilannya sebagai peretas tak terkalahkan di sekolah, seluruh benda selain komputer pun bisa Ia bobol. Karna mobil yang dibobol adalah mobil klasik yang masih berteknologi lama dan kuno, jadi sistem security tidak akan rumit untuk dibobol. Tapi karna agak gelap jadi membutuhkan waktu untuk melihat sela pintu mobil untuk dibobol. Hujan salju belum selesai saat itu, karna fajar belum keluar dari persembunyiannya. Mereka ber 6 menggigil terutama Charlie yang hanya mengenakan tank top tanpa bra menggigil dan bersandar pada Lucy. Karna agak kasihan melihatnya, Lucy dengan senang hati memberinya pelukan hangat. Setelah pintu terbuka, Lou langsung duduk di kursi sopir. Glenn duduk di kursi penumpang depan sambil memangku Charlie yang sudah sebeku mayat dan 3 sisanya duduk dibelakang. Setelah kabel kabel yang juga sudah di bajak oleh Glenn agar mesinnya menyala, Lou langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menuju kantor polisi terdekat.

Sesampai di kantor polisi, mereka langsung mendobrak masuk

Po: maaf anak muda
Gl: Handuk hangat. Selimut hangat. Tolong apapun yang dapat menghangatkan. Gadis ini butuh pertolongan. Ia butuh pertolongan (berteriak didalam kantor polisi sambil menggendong Charlie yang sudah membiru tubuhnya
Po: maaf anak anak. Tapi apa yang bar-
Lo: Pak! Saya mau melapor tindakan kriminal (motong)
Po: apa yang ingin kalian laporkan?
Ni: pasukan teroris yang kalian cari bersembunyi disekolah kami (nada cepet)
Po: jangan bercanda nak, jangan main main
Ni: apa nada saya terdengar seperti gurauan?
Lo: apa bapak belum lihat kondisi kita yang sudah lecet lecet dan membeku? Teman saya membeku kritis, kita ber 6 baru keluar melarikan diri. kedua teman kita masih disana Pak. Tolong Pak ini serius

Raut wajah Pak polisi seperti mulai percaya dari melihat raut muka Lou.

Po: markas masuk. Markas masuk. Telah di ketahui pasukan teroris sekaligus perampok Diamond-Bank Century telah bersembunyi di salah satu sekolah SMA bernama?
Lo: Churchill School High
Po: Churchill School High. Segera. Bawa sekitar 1 pasukan, dan khusus sebagai cadangan. Masih tersisa 2 murid didalamnya. Kondisi belum diketahui. Sekarang juga!
Ni: sama tim medis
Po: dan tim medis. Terima kasih

Pak polisi menutup laporannya dan dia beserta partner partnernya.

Po: semuanya bergerak!
Lo: tunggu pak. Bapak mau kemana?
Po: kita mau menyelamatkan teman teman mu dan sekolah mu nak
Lo: tunggu saya mau ikut
Ni: aku juga

Kecuali Charlie Lucy Glenn dan Ben sedang berada didalam. Ruangan terkering di bangunan itu untuk menghangatkan badan mereka.

Po: sudah. Kalian berdua beristirahat saja disini
Ni: ngga Pak. Bapak menyusul mereka. Kami juga mau
Po: kalian baru saja kabur dari sana
Lo: itu sekolah kami. Apa salahnya jika kita kembali?

Tiba tiba raut ekspresi wajah bangga muncul dari wajah Pak polisi karna sifat mereka berdua yang nasionalisme terhadap sekolahnya.

"yasudah. Semuanya bergerak! Lokasi pasukan teroris sudah terbongkar" ajak Pak polisi sambil mengenakan topi polisinya dan keluar gedung menuju sekolah mereka. Sesampai disana. Mereka sudah berpapasan dengan mobil polisi yang mereka panggil beserta mobil ambulance.
"maju maju" kata Pak polisi keluar dari mobil polisi sambil menggenggam pistolnya. Bersama Lou dan Niall ikut keluar bersama mantel pinjaman mereka dari kantor polisi. Fajar hampir menampakkan keberadaanya dan hujan salju sudah berhenti. Halaman depan sekolah sudah dipenuhi dengan mobil mobil polisi dan 1 mobil ambulance. Tanpa keraguan beberapa tim langsung mendobrak pintu. mereka mendapati beberapa anak buah teroris yang sedang berada di depan pintu utara. Namun langsung tertembak oleh peluru dari snipper polisi. Saat bagian depan sudah bersih, saatnya tim sisanya tanpa perlidungan prisai memasuki sekolah. Regu regu berpencar didalam untuk menggerebeki pasukan teroris itu. Sedangkan Niall Lou dan Pak polisi yang menemani mereka berdua mencari keberadaan Blu dan Zayn. "bagi tim yang tidak menggunakan Alat pelidung, dimohon untuk memeriksa segala ruangan di setiap lantai. Untuk menemukan keberadaan kedua siswa yang tersisa. Jika ketemu, mohon segera melapor" kata Pak polisi lewat walkie-talkienya.
Setelah memeriksa beberapa ruangan tanpa judul seperti ruang janitor, kamar mandi, perpustakaan, hingga akhirnya ruang kepala sekolah. Sampai tidak sengaja mereka Bertemu dengan beberapa polisi lainnya didepan ruang kepsek itu. Pintu langsung didobrak dan Louis lah yang pertama kali menunjukkan diri.

"SUPERMAN IS HERE!"

Namun aura semangat itu berubah semenjak Lou melihat Blu sudah menangis sambil meremas kedua bahu Zayn. Lou dan Niall sangat terkejut melihat suasananya. Karpet ruangan yang tadinya hijau berubah menjadi merah, 4 mayat berbaring dimana mana. Pak polisi juga melihat hal yang sama. "BANTUAN!! ada yang cidera" teriak polisi. Beberapa partnernya masuk dan langsung membantu. Menggendong Zayn dan meletakkannya ke dalam mobil Ambulance. Dengan segera dibawa menuju rumah sakit. Bersama Lou Blu Niall dan beberapa perawat menemani Zayn didalamnya.
Entah mereka tau apakah Zayn masih hidup atau tidak. Sesampai di rumah sakit Zayn langsung ditangani. Blu dipisahkan oleh Zayn karna dia juga membutuhkan penanganan. Karna darah yang masih berbekas di keningnya. Dan luka luka di sekujur tubuhnya. Ternyata dia mengalami pendarahan otak. Namun kecil. Karna benturan ganda plus keras yang Ia alami saat itu. Blu dipaksa untuk beristirahat

-paginya-

"what happened to Zayn?" Tanya Blu saat bangun dari tidurnya setelah kepalanya selesai diobati. Secara teknis, Blu terlalu lelah sampai ketiduran setelah diobati.

Lo: Zayn's not dead. He has hypothermia. He just tired, that's why he we're slept Last night
Bl: apa kata dokter tentang Zayn?
Lo: dokter bilang, dari awal Ia diselamatkan, untungnya jantungnya masih berdetak. Tapi lemah. Luka tusuknya yang agak dalam sampai menembus otot. Makanya di jahit diluar dan dalam. Dia baru selesai operasi beberapa jam yang lalu. Udah dipindahin keruang opname sejak stengah jam yang lalu. Orang tuanya sudah di telfon oleh Pak polisi
Bl: berapa nomor kamarnya?
Ni: 112
Bl: awas minggir!

Blu langsung beranjak dan mengenyahkan kedua teman barunya itu. "Blu! Lo belom boleh kemana mana!" teriak Niall untuk menghentikan Blu. "jangan Niall biarkan dia" kata Lou mendadak dewasa. "dia masih terlalu lemah. Apa yang lo pikirkan?" Tanya Niall menghawatirkan kondisi Blu. "gua berpikir, mereka sudah berdamai" jawab Lou.

Blu berlari dari kamarnya menuju kamar Zayn. Meski dia hendak mengatakan 'maaf' berulang kali karna tidak sengaja menabrak pasien dan perawat. Namun sesampainya di kamar Zayn, dia sudah menemukan sepasang suami istri berdiri tanpa bergenggaman tangan sedang memandangi anaknya yang masih berbaring.

"Excuse me.." kata Blu meminta izin untuk masuk. Dia melihat kedua orang itu lebih dekat dan kedua wajah mereka sangat mirip dengan wajah Zayn. Dia baru ingat, bahwa Lou baru saja memberi tahunya bahwa kedua orang tuanya sudah dihubungi.

Mrs: are you, Zayn's friends dear?
Bl: yeah. I mean. Yes i am. I'm Blu
Mr: are you the one who still with Zayn last night?
Bl: i am
Mrs: owh, dear. Thank you so much (langsung meluk Blu)
Bl: you're. Welcome. Mrs. Malik (bingung)
Mr: we don't know how to thank you

Blu masih bingung. Apa yang baru ia lakukan.

Bl: I'm sorry but what did I do?
Mrs: dokter bilang. Zayn sudah mengalami kedinginan yang klimaks. Tapi suhunya sempat menaik Dan sempat membaik karna Ada seseorang yang melakukan sesuatu padanya. Lalu kami tau itu pasti kamu orangnya

 Blu ingat. Ciuman hangatnya

Bl: owh, that one. Yeah, anytime

Kedua orang tuanya akhirnya tersenyum ke arah Blu. Blu sempat membalasnya lalu sempat menoleh ke arah Zayn.

Bl: I feel so sorry about your son (menoleh kearah Zayn yang sedang dalam kondisi parah)

Walau begitu tapi warna kulitnya normal kembali, bibirnya kembali merah, dan brewok tipisnya terlihat jelas seperti biasa.

Mrs: "don't be. You  help him, dear. He look so tired
Bl: yeah he is

Mr: we know that we're not a Good parents-
Ms: what do you mean we? You the only one who always leaves us in home while you were outside with your 'partner'
Mr: like you're a perfect parents? How did you treat all the money I gave you? Did you buy him any cloths? Did you make him happy?
Bl: G-Guys?
Mr: owh I get it. You just bought your own stuff. And try another face treatment and All anti-Aging lotion. You only think about yourself
How selfish you are
Mrs: how about you? Have you make him happy? He just stabed by a knife on his thight! Did you notice?
Mr: have ya? I'm afraid the police just disturb your morning teraphy.
Bl: G-Guys?
Mrs: are you drunk or something? Cause I could smell of your 'careless to your family' smell.
Mr: you are the most pathetic wife I've ever had
Mrs: and you are the worse husband I've ever had
Mr: where is your respect to your husband like that?
Mrs: I can't wait until we get divorce

"GUYS! please!" Bentak Blu mengheningkan suasana.

"dont shout at each other" kata Blu.

"can't you see? Your son, just finished his operation. He is so tired about today. And he is tired of his life" kata Blu memang terdengar sedikit lancang.

"what do you know about his life and his family? You don't even know who his family are" kata papa Zayn agak kesal dengan Blu.

"maafkan saya jika saya ikut campur dengan masalah rumah tangga kalian. Tapi memang itu yang Zayn rasakan" kata Blu.

"he don't want you to get divorce" kata Blu.

"purdon?" tanya papanya Zayn meminta Blu untuk mengulangi kata katanya. "dia tidak mau kalian berpisah. Mungkin Zayn adalah anak macam preman yang selalu membuat onar dan bermasalah disekolah" kata Blu.

"tapi Ia lakukan itu, hanya untuk mendapat perhatian dari kalian. Dia ingin kedua orang tuanya datang kesekolahnya, dan berbicara kepada kepala sekolah layaknya sepasang suami istri yang selalu bersama" tambahnya.

"he told me alot about his life. How misrable his life is" kata Blu.

"all he want just your attention to him. And he tried this way to stick you up together and back again"

"dia ngga peduli mau berapa hukuman yang akan ia hadapi. Bahkan Ia berani menerima resiko untuk tidak lulus. Demi menyatukan kalian. Hanya kebersamaan kalian yang dia mau" jelas Blu panjang lebar.

"selama pertengkaran kalian, dia sedih. Meski dia termasuk anak cuek, tapi dia masih mememperdulikan hubungan kalian" jelasnya.

"i mean look at him. He is a amazing, incredible guy. He really kind more than everyone thought about him. Like i used to. But I was wrong. You're son, is a nice, great, and really a gentlement" kata Blu sambil menatap wajah Zayn.

"and if you haven't notice. He's also smart. Especially at chemistry. He won our argumentation about chemistry" jelas Blu.

"he is?" Tanya papa Zayn mulai tertarik saat Blu mengatakan bahwa Zayn sangat pintar di bidang kimia.

"he is. He made a small bom just to escape from those terorist" kata Blu. "

I just know that" jawab papa Zayn.

"but. I just don't want him to feel any pain. He felt enough for a night. Stab by a knife. Punched. And he had to carried me when I faint. I know I'm no one for him. But, I just, care about him. And worry about him" kata Blu dengan yakin sambil menoleh ke arah Zayn.

 Tanpa disadari dia sampai meneteskan air matanya sedikit demi sedikit.

"i don't know how to thank him. For lock me in janitor room. Borrowed me his  favorite jacket, and gave me a revolver"

"if he won't do that, i don't know i would  survive or not"kata Blu.

Suasan menghening setelah Blu ngomong panjang lebar. Dia menghapus air matanya.

"but do you really want to ruin your son's life by getting divorce?" Tanya Blu.

"he really said that? He don't want us to get divorce?" tanya mama Zayn dengan matanya yang berkaca kaca.

"he did. He really loves you guys"

"I'm so proud of your son :') "kata Blu. Tanpa disadari, mamanya Zayn melakukan Hal yang sama.

"but I want to apologize if I already screwed up and interfere into your relationship situation. And I shouldn't shout at you both. And my rude attitude. I'm so sorry. I hope Zayn will get well really soon. Thank you. Excuse me" kata Blu menghapus air matanya lalu pergi melangkah menuju pintu keluar.


but suddenly..

"Ngg, ma? Pa?" tiba tiba Zayn bangun tepat saat Blu menyentuh ganggangan pintu keluar.

Mrs: Zayn? Owh Zayn. Dear baby! We are so worry about you
Za: you do? (terkejut)
Mr: ofcourse we are, silly boy. We're not that bad parents. Are we Trisha?

Blu hanya membalik badannya. Bukan bermaksud untuk kembali. Tapi hanya berhenti dan tetap disana. Demi mendengar suara Zayn.

Mrs: ofcourse not, Yaser. And we have a big news for you
Za: what is it?
Mrs: we decided not to get divorce

 Zayn terkejut, begitu juga Blu yang masih menetap didepan pintu.

Za: You are?! Mom Dad!!! You won't get divorce?
Mrs: ofcourse we won't dear. We changed our mind. It's for our family. And we won't dissapointing at you. I know you don't want us to separate
Za: mom dad :')

Kedua orang tuanya Langsung memeluk putra kesayangan mereka satu satunya. (ceritanya anak tunggal)

Mrs: owh, your friend just got here. Wait here..
Mrs: where are you going Blu? Come here

Saat Blu di Tarik oleh mamanya Zayn sampai didepan kasur Zayn.

"Blu" "Zayn" kata Blu menyapa Zayn balik. Dan membalas senyuman Zayn kearahnya.

"okay, I think. It's your time together. Bye Blu. Bye baby" kata mamanya Zayn dengan akrab.

"wait, umm.." kata Blu tiba tiba grogi saat ditinggal berdua saja di kamar opname Zayn.
"uhm.." kata Zayn tiba tiba rada salting.

Bl: how's your leg?
Za: has a thread on it. How's your head?
Bl: has a bandage on it (menahan senyumnya dan air matanya)
Za: come here Blu

Blu langsung melangkah cepat kearah Zayn dan langsung memeluknya dengan erat. Dan dia tidak dapat menguasai perasaanya sekarang yang begitu emosional.

Bl: I really hate you, Zayn
Za: what did i do? (tanpa dosa)
Bl: you made me panic! I thought you we're dead!
Za: hahah, i'm so sorry, for made you panic
Bl: after All, why did you took off the kiss?
Za: sorry if I took it off

Za: I'm afraid you won't enjoy my kiss because of my frozen lips. I just don't want to ruin your lips. Yours too warm to meet mine
Bl: owh Zayn (memeluk lebih erat)

Bl: no, it was sweet. It was the best. and i'm just confuse
Za: about what?
Bl: your kiss. It's really familiar. Weird
Za: it's because I kissed you when you were faint :D hahah
Bl: you what? Zayn!
Za: ahahaha you really a good kisser even you were faint
Bl: you trick me -__- (wajah masam)
Za: hahah, you such as a clown. Hahaa
Bl: clown? How pathetic. How about this one?(memberikan ekspresi lain yang lebih jelek)
Za: hahah, better

Zayn tak bisa berhenti tertawalLalu disusul oleh tawa Blu yang imut.

Za: thank you, Blu.(stop laughing) I don't know  how could I thank. You change my life
Bl: I've never change your life
Za: you persuade and cheering me to congratulate. And get a good collage like our plan. and, you stick up my parents together.

Za: they said they wouldn't get divorced. you really know how to make a guy happy
Bl: but i did nothing
Za: you told them how My real life is. Don't Lie, i heard all your conversations. I woke up since they were shout at each other. But your shout, really surprised me
Bl: you did? (kaget)
Za: thank you Blu. Thank you (mempererat pelukannya)
Bl: your welcome Zayn. Anytime (mengecup pipi dekat telinga Zayn.
Bl: but, you tricked me, twice -__-

walau kedua tangannya masih merangkul leher Zayn yang sudah hangat.

Za: well if I may, can I fix the kiss last night? And for my apology?
Bl: that's gonna work out

Blu langsung memajukan wajahnya ke wajah Zayn sambil memejamkan matanya. Dan untuk kedua kalinya, bibirnya bertemu lagi. Dan yang ini jelas lebih hangat dan terasa dibanding dengan yang semalaman. Tapi menurut Blu, keduanya tetap yang terbaik.

"i told you, they're kissing" kata orang pirang yang sudah sampai di depan kasur Zayn sambil melahap burrito panasnya.

"shut up Niall. You'll ruin it" kata temannya bersuara ringan menjawab si pirang.

"i'm just saying" jawab si pirang sambil sambil mengunyah burritonya.

Zayn dan Blu melepas ciuman mereka. Dan menatap kedepan kasur Zayn.
"GUYS!" kata Zayn dan Blu bersamaan mengomeli ke enam temannya sudah berdiri didepannya.

Ni: hay Mate how's your leg?
Za: they getting better. Hey, where were you guys last night?
Lo: sorry mate. But we had a bit situation
Za: like what?
Lo: a terrorist had to zip Lucy's Bra-
Lu: shut up Tommo (motong)
Lo: Ben and Charlie had a match, Niall found a tunnel. Glenn and Charlie finally found a love in a hopeless place
jelas Lou. Sambil menunjuk Charlie dan Glenn yang baru melakukan hal yang serupa dengan Zayn dan Blu.

Ch: i guess, we already popular in our school(melepas tounge-kiss nya bersama Glenn
Gl: or town
Be: the police and Diamond-Bank Century really thank full of us. they gave us a reward
Bl: like what?
Gl: a vacation travel around the world this new year
Lo: we all loved to go. How about you both?
Za: i loved to go but,i don't know Lou. I'd rather stay in here  with Blu and study to pass all the exams until graduation (tersenyum kearah Blu lalu mengecup keningnya)
Ni: well what ever you said guys. You lose it

Blu membalas ciuman Zayn dengan mencium bibirnya lagi tanpa menghiraukan berapa banyak pasang mata yang menyaksikan mereka melakukan itu berulang kali. Permusuhan mereka, akhirnya berakhir. lebih tepatnya memulai dengan hubungan yang baru dan lebih baik.

-see ya!
end of story~
- Milo~

No comments:

Post a Comment