Saturday, 26 January 2013

NLS : Moment (part 2)

-2 days before graduation. Third days practicing-

"Lads. You bring your credit card today right?" Lou memulai rapatnya.
"uh hu. For what?" tanya Alli.
"What time is it Liam?" Lou bertanya pada Liam.
"What's going on? it's 8 o'clock" jawab Liam.
"fantastic. More 2 hours before the mall closed. Come on, let's go" Lou mengajak kita.
"wait. Where are going to do at mall?" tanya Alli panik.
"for shopping your costume. Come on" Lou membawa kami keluar dan menuju Mall dengan Range Rover Harry. sesuai dengan perjanjian rapat kemarin, Lou sudah meyuruh kita untuk membawa kartu kredit kita masing masing. untuk membeli kostum untk besok ternyata.

          toko demi toko sudah kita periksa. kita menemukan apa yang kita cari di toko kedua. Tapi Alli, yang bikin situasi semakin rumit. As i told you, she turned in to a tomboy. Jadi.. dia membenci baju baju dressm dan tentunnya high-heels atau lebih jelasnya segala hal yang ada sangkut pautnya dengan cewek.

"how about these, All? " tawar Lou


"you insane? it's pink"

"these?" Zayn menawarkan baju lain......




"that's too crowded Zayn. I like something simple but awesome" jawabnya rewel.


"how about these, Al?" kali ini giliran Harry.





"dude.. don't make me answer it" Alli jelas menolak tawaran Harry tapi dengan nada tabah. Iya, mereka terlalu minim. Bukan hanya boys, para karyawan di setiap toko juga membantunya denga memberikannya produk yang terbaik bahkan yang termahal.

Kita sudah mencoba 5 toko. dan kita belum makan malam. Suatu alasan logis yang membuat gua menjadi benci berelanja, apa lagi bareng Alli.
"hey, can we eat dinner now?" tanya gua. Jujur aja, gua ngga mau mati kelaparan di mall ini.
"not until Alli find her dress" jawab Lou.
"no that's okay, i could find it by myself. You guys can leave me" jawabnya. gua seneng ternyata sifat ngga enak merepotkan orangnya belum hilang.

"don't let her. She'll get the wrong dress. Trust me" i said. Just think about it. She's not a sweet girl anymore. I believe her sense of fashion would change too. Wait, why did i Said that? I need food!
"how about we try for the last store. If we fail again, you can carry on by yourself and we the boys will have a dinner" jelas Lou.
"okay, sounds good" jawabnya. dan kali gua yang milih toko. Then we started all over again.

"what is your type?" tanya seorang karyawati di toko pilihan terakhir kepada Alli.
"i don't know" jawabnya.
"which model do you want?" tanya karyawati lainnya.
"i'm so confused right now miss -_-" ucapnya frustasi. If she haven't meet her dress. Then, there's no dinner for me and us. But perhaps~

"um here. try one of these" gua memberinya dress merah, pendak maupun panjang yang penting merah aja. Merah, warna favoritenya.



 Makanya gua pilih yang merah doang. Smart aye?

"dude? Red?" katanya, masih nanya juga.
"don't you like it? I thought your fav colour was  red. Wasn't it?" gua tanya untuk kepastian.
"guys, we have to go. In 20 minutes the mall will close. Hey, those red dress look good to you. You take that?" tiba tiba Harry muncul lalu mengingatkan kita pukul berapa kali ini. It means, no dinner at mall.
 Fuck.

"i'm not sure" katanya dengan penuh keraguan.
"just take this one" kata gua sambil menunjuk gaun merah pendek yang favorite gua. Sebuah gaun merah yang pendek diatas lutut. Membentuk dibagian pinggang.


"let me check the cost. ~~quite cheap, come on. Just take that one. We won't make it until dinner"kata gua tergesa gesa untuk membuatnya terburu burur. dia pun mengambilnya tanpa mencobanya apakah muat atau ngga. Lalu gaunnya ia bawa ke kasir
"do you want the shoes too miss?" tanya kassa kepadanya. serta pandangannya kepada gua yang menemaninya kemana pun Alli bergegas berpindah tempat
"do you have such things about prom shoes?" tanya gua. dia menggeleng. seperti yang gua duga
"well choose, quick" lagi lagi gua membuatnya untuk terburu buru untuk memilih sepatu baru. Sebuah dress merah tampaknya akn cocok dengan sepasang sepatu hitam
"here, try these" kata gua memberinya saran dengan menunjukkannya beberapa pasang high-heels hitam.
"that. That one. It would be great match with your new dress"saran gua.

 Dia menganggukan kepalanya bersama mulutnya yang memberi senyuman lama yang pasti ngga pernah gua lupakan. sebuah senyuman yang selalu ia tunjukkan kepada gua waktu kita masih dalam hubungan.

         Dia membayar keduanya, tepat saat waktunya habis. Lalu kita memutuskan untuk makan malam, tapi sayangnya ini sudah terlalu larut untuk makan malam di mall. Jadi Harry setuju dengan pendapat Liam, yaitu pulang. Perut gua udah nggatertolong lagi. Mungkin dia tidak akan selamat jika sampai rumah. Bertahan lah perut sayang. Kita akan segera sampai rumah, setelah mengantar Liam dan Zayn kerumah mereka. Kita akan sampai kerumah Harry lalu kita kendarai motor kita lalu kita akan sampai rumah.
*Kruuuuk kruuuuuk~* jawab perut gua. Sepertinya mereka sudah terlalu lemah.

"perut siapa tuh?" tanya Harry disebelah gua lagi nyetir.
"gua" jawab gua lemas dan terdengar payah.
"laper?" tanya Alli. Gua diemin aja biar dia nyadar.
"Harr. Mau makan di Nando's ngga? Deket sini adakan?" tanya Alli ke Harry.

NANDO'S???

"iya, mau makan disana?" tanya Harry.
"iyalah. Dari pada orang sebelah lo mati" kata Alli.
"oke. Eh kita ke Nando's dulu ya Lads. Kasian Niall" umum Harry yang sudah siap stir yang akan
"siiip" jawab yang lain menyahuti Harry.

Tunggu, apa maksud dia untuk makan di Nando's? Maksudnya, gua tau the boys udah pada tau kalo gua suka Nando's, tapi kenapa yang punya pikiran buat kesana Alli doang? Apa dia masih tau hal hal favorite gua kayak gua tau segalanya tentangnya?
Kenapa semenjak 1 band sama dia gua jadi sering mikir gini sih?

          Sampainya di Nando's kita makan, lalu pulang lagi dipukul 11 malam. Stengah 12 baru sampai rumah Harry. Dari sana kita langsung pulang kerumah masing masing.

"sampe ketemu pas latihan besok" pamit Alli.
"besok kita udah gladiresik bang. Besok kan prom" ingat Lou.
"oh iya ._. Okelah. Sampe ketemu besok pas gladiresik" pamitnya.

Semua orang sudah pulang. Louis dengan motornya, begitu juga gua. Kecuali Alli dengan keedua kakinya yang mulai melangkah. Kenapa dia pulang sendiri gua jadi nyesek ngga enak gini? Gua pun langsung menyusulnya ditengah jalan.

"hey hey wait up" susul gua.
"hey, shouldn't you in your way to home?" tanyanya.
"i am. Are you?" tanya gua.
"i'm on my way" jawabnya.
"by foot, walk alone? In midnight? Don't you afraid?" tanya gua sekalian buat nakut nakutin dia.
"what am i afraid of?" tanyanya sok gagah. Eits, emang gua ngga tau?
"you know. A harm, wild dog. More than 1 dog. Bark at you, and chase you where ever you go. And then bite you, eat you. Taste your blood, chew your meat. Then-"
"what is your point Niall?" tanya nya bersama mukanya yang memucat. Sasaran gua tepat. Dia kan paling takut sama anjing. Ngga peduli lucu atau keliatan galak.

"i want to offer you a ride" kata gua.
"haha, no thanks Niall. i can walk" tolaknya.
"well, good luck to facing with them i heard there was a dog with no cage around this block" jebak gua.

"you coming?" tanya gua setelah melihat muka Alli yang sudah ketakutan. Dia tambah merinding dengan kedua lengannya yang saling bersilangan.
"hope on" tawar gua. Akhirnya dia menerima tumpangannya dan langsung naik ke motor gua.
"hold tight" kata gua dan langsung menjalankan motornya

-on our way-

"i thought you were telling me that there was so many dogs in here" Alli yang lugu masih mengungkit kibulan gua.
"kagak bego. Mau aja gua pik in. Gimana kalo lo udah diboongin terus diajak ke kamar?" canda gua. "brengsek" katanya sambil menempeleng kepala gua dari belakang.
"hahahah, gua ngga tau bahasa lo udah berubah begini" tanggap gua setelah ditempelengnya
"yahh, bukannya gua gini gini aja ya?" jawabnya.

Bahasa beda, nada beda, suara juga. Apa karna puber? Dia kan cewek -_-

"pokoknya ada yang berubah aja dari lo" kata gua ngotot.
"karna gua ngga semenawan dan sefeminim dulu?" tebaknya.
"yaa ngga. Kayaknya ada yang beda aja sama lo. Tapi waktu audisi, lo nyanyiin soundtrack dari film anak anak favorite lu itu. Ternyata lo masih kanak kanak kayak dulu" jawab gua. Dia meresponnya dengan mengeluarkan suara tawa kecilnya.'walau tidak terdengar imut sama sekali seperti dulu.

"Alli" "Niall" kita memulainya bersamaan.

"oh, you first"
"no, please" kata gua menolak tawarannya.
"okay, why did you choose the red dress?" tanya nya.
"red always good on you, Al. That's why i choose that" jawab gua.
"o-owh. I get it now. So what was your question mate?" tanya nya sempat gagap.
"nothing. I just want to know, why did you choose Nando's as our dinner?" tanya gua penasaran. "duhh? You were starving, because of me. Besides, Nando's is always be your favorite" jawabnya dengan jujur. She still know me.
"well. I want to thank you. You really helpful" kata gua.
yeah, your welcome. I'm glad we were on time. Your stomach might be dead now" jawabnya. Dia masih ingat kalimat kalimat keluhan gua dulu yang mungkin agak berlebihan.
"ahaha, inget aja lo ungkapan gua" kata gua.
"ngga tau kenapa gua inget aja istilah itu" jawabnya.

Tak lama setelah itu kita pun sudah mendekati rumahnya.

"makasih Niall. Masih inget rumah gua aja" katanya.
"iya lah. Kan dulu gua sering main kesini. Rumah lo ngga terpencil juga" jawab gua.
"ahahah, makasih ya Niall" katanya untuk kedua kalinya.
"iya sama sama" jawab gua.
"kirim salam sama tante dan om ya" kata gua. Oh tidak. Kebiasaan setiap mengantar Alli pulang dari sekolah maupun waktu kencan terulang lagi.
"i'll tell them" jawabnya. Persis dengan jawaban yang selalu ia jawab setiap gua mengatakan salam tadi. Dengan aksen dan suara yang persis seperti dulu.
"bye"
"bye"

Alli langsung memasuki rumahnya.
Tunggu. Ini ngga nyatakan? Kenapa gua merasakan rasa yang ngga sewajarnya gua rasakan? Selama bertahun tahun gua ngga merasakan rasa ini. Detak jantung gua yang tambah cepat, pikiran gua jadi lelet, dan pernafasan gua tiba tiba terhambat. Apa ini? Niall Horan. don't tell me you fall in love to her. But she's your ex. You can't loving her twice. That's so embarassing. Well, i think it's too awkward to stare at her from her back. Not look at her butt. Don't get it wrong. But we're not in relationship. Don't you think it's awkward? I ride my motorcycle to home.

-1 days before graduation. Prom night-

          Tonight, is a prom night. Like the normal prom, we will waiting for the homecoming king and queen. Itu berarti sangat ditunggu tunggu oleh remaja wanita, dan sangat dihindari oleh remaja pria. (tergantung pria mana) Tapi tidak bagi gua dan Harry. Kita mendapat kesempatan untuk mencari gadis baru. Tapi sekarang Harry sudah punya Joan, yaa, mau ngga mau malam ini bakal jadi usaha gua sendiri.

-skip sorenya-

Kita sudah bersiap untuk tampil di lapangan indoor sekolah. Layaknya tempat prom berada. Tepatnya masih gladiresik sih, tapi ini merupakan latihan terakhir kita. Untuk penampilan kita.

"si Alli mana?" tanya Harry dibelakang drumnya.
"nungguin Joan ya?" tebak Liam dibelakang organnya.
"iya .__. i miss her"
"ai Lads" kata Louis begitu saat menemui kita ber 4.
"you're not the person we expect" Harry menjawabnya sambil memukul mukul drumnya.
"where's your vocalist?" tanya Lou.
"don't know" jawab gua sambil menyetel stem gitar akustik gua.
"i'm here!  sorry i'm late" kata Alli tiba tiba sampai di lapangan indoor. Dengan pakaian rutinnya. "where's your dress?" omel gua.
"i- forgot! But Joan and Quiin will be here before our performace" jawabnya.
"why don't you wear it by yourself?" omel gua lagi.
"i can't wearing those. Too complicated. Besides i can't wearing dress when we practice. How can i jump around when i sing?" alasannya.
"you don't need to jump around. We'll performing accoustic" omel gua.
"owh-yeah. Sorry" katanya.
"okay, yang penting dia disini. Ayok buru. Keburu malem. From the top!" kata Lou. Mungkin dia bukan bagian dari band. Tapi dia bagaikan manager nya.

-~-

"you are the best thing. That ever being miiineeee"

meskipun bergenre akustik, tapi dia tetap berteriak.

"Alli!!! Owh sorry. I didn't know you still practicing" kata Quinn dengan dress putih panjangnya saat menerobos tempat latihan kita. Bersama Joan dengan dress hitam pendek klasiknya.  Sial, gara gara mereka berdua Alli berenti nge scream (istilah pribadi gua).

"Joan. Baby!" teriak Harry dari belakang drumnya lalu langsung berlari ke arah Joan bak adegan pasarannya di setiap film bollywood. Harr dengan baju tradisional india dan Joan dengan surinya. Kenapa jadi ancur begini -_-

"Babe! Owh i miss you so much" jawab Joan menangkap pelukan Harry. And then they kissing in front of us.
"gross!  Guys? Do you mind?" keluh gua. Yap, gua jealous. Sohib gua udah dapet apa yang dia mau sedangkan gua yang jauh lebih ganteng dari dia ngga dapet dapet.
"i'm sorrry. But it might take a long time. Start the prom without me, kay?" kata Alli ngomong cepet cepet karna dia udah ditarik sama Quinn dan Joan. (Joannya udah selesai ciuman sama Harry)

          Itulah kemauan dia. Yaa, kita benar benar benar meninggalkannya. Kita memulai prom tanpanya. Kita langsung keluar dari ruang musik setelah ditinggal Alli barusan menuju lapangan untuk masuk keruang prom.

Zayn membukakan pintunya.

Waaaaw. Dibanding dengan prom tahun lalu, sepertinya tahun ini lebih glamour dan lebih mewah. Tapi suasana sama sama romantis. Kita cowok berjumlah 5 orang bersama Lou, bertubuh  Dan tinggi tapi ngga six-pack (kecuali Harry Zayn Liam dan Lou. Tampaknya gua seorang yang ngga six-pack-,-) bersama 1 stel lengkap toksedo yang kita kenakan. Tapi percuma saja, paling waktu nampil jas udah ilang -,-.

Pria dan wanita bergandeng dimana mana. Couples, couples everywhere. Well, it quite boring here. I mean, all my friend already have a couple. Even Harry. But me. The best face from the band, the best body ever (without any six-pack). Except for the best butt, it goes to Louis ._. but hey, is that what god want?
Tapi kenapa tuhan malah mempertememukan gua dengan All lagi? It's really not a good plan. Ngga ada yang gua gandeng kali ini, boys sudah bersama pasangan mereka masing masing. Kecuali Harry. Tapi dia entah kemana.

Stengah jam...
1 jam...
1 stengah jam...

Selama 1 stengah jam gua sendirian. Malu ngga? Malu ngga?
Alli mana lagi? Kayaknya gua ngga ada temen selain dia. Temen gua udah pada berpasangan, memiliki hubungan. Tinggal dia yang single. Tapi dia kan mantan gua. Tapi dia dimana?!!!

          Suasana tambah meriah setelah random dance berjalan. Meski beberapa dari kita melakukan dirty dance. Tapi itu tidak berjalan lama karna sudah dipisahkan oleh guru guru yang berwibawa. Tapi bukan Lou.

Suasana jadi sunyi karna pak kepsek mau berbicara lewat mic di atas panggung. Itu berarti akan di umumkannya the homecoming best couple. A.k.a queen and king. Ahh, suasana bisa bisa romantis sedangkan gua yang masih sendiri.
iPhone gua bergetar. Terdapat satu pesan dari Harry.

"Dude, where are you? our performing is when the slow dancing play on. Where are you? We already in the backstage" kata Harry lewat sms.
"i'm on my way" balas gua.

Oke, gua harus melewati badan badan manusia yang berkumpul di tengah lapangan, masih menunggu siapa yang akan menjadi the homecoming. Tapi itu tidak lama, tanpa kerasa gua udah bebas lalu langsung menuju backstage.

"wow, there you are. Here, grab your guitar" kata Zayn melemparkan gitar gua.
"heh! Mahal ini! Lempar lempar aja. Si Alli mana?" tanya gua.
"itu lagi mau minjem mic. Kita kurang 1 mic jadi dia lagi minta" jawab Liam.
"oke, gua mau ketemu dia. Kan awalnya kita sebelahan" kata gua  berniat untuk menjemputnya.

"sorry man, it's for band only" kata gua begitu membalik badan gua saat melihat seorang gadis yang sedang berjalan menuju arah gua sambil bungkuk,
"yeah. I'm your vocalist" katanya sambil mengangkat dagunya mentap mata gua.

ASTAGAAAAAAAAAAAAAAA........!!!!!!!!1

Ini? ini Alli? ini Allison Glossom?
Dengan red dress sederhana seatas lutut. Dengan high heels Hitamnya. Rambut coklat yang biasanya dia cepol atau dibiarkan acak kadut. Kali ini digerai rapih. Dan yang paling terlihat, wajahnya. Make-upnya yang begitu tipis,  tapi bersinar karna senyuman manisnya yang ia curahkanke gua. Saat dia mengangkat dagunya.

"so, what do you think?" tanya nya sambil memegang dress merahnya.

 Beautiful, georgeous, fantastic, wonderful, amazing, shinny, prettier than princess bubble gum from adventure time, your hair make you look good. Owh Alli. Why do you have to look soo pretty tonight?

"you look.." potong gua. matanya tambah berbinar, mukanya berubah menjadi imut, senyumannya melebar menunggu pendapat gua.
"..like a clown" kata gua. Senyumannya hilang, muka imutnya berubah menjadi masam. Hahah, akhirnya gua dapat kesempatan untuk melihatnya seperti dulu muncul lagi.

"*Alli jitak gua keras keras*" walau ada juga resikonya.
"ayok kita mulai, pak kepsek udah bacain raja dan ratunya ayok siap siap" kata Liam mengajak kita. Muka Alli masih masam, dia pun meninggalkan gua. Tapi mau semarah apapun dia ke gua. dia akan tetap tampil berhadapan dengan gua. Begitulah cuplikan koreografinya.


Jadi di awal penampilan, waktu raja dan ratu memulai slow dancingnya, dengan ekspresi kita yang galau. Zayn diujung panggung, Liam membelakangi organnya, tapi Harry tetap duduk dibelakang drumnya. Alli dan gua, duduk di atas stereo. Kita berhadap hadapan. meski tatapan kita yang ke bawah. Dan saat gua memetik senar gitarnya (lagu yang kita tampilkan adalah lagu Mine versi Akustik nya Glee) Sebagai intronya. Lalu di bait kedua. Alli memulai solonya. Di hadapan gua. Sampai ke verse kedua, dia bangung menuju depan panggung diikuti oleh kita yang dari tadi melepas pandangan kita. lalu secara perlahan instrument selain gitar bermain satu persatu muncul dengan perlahan


          Penyerahan mahkota kepada raja dan ratu. Itu berarti kita sudah harus siap dibelakang panggung. Begitu mereka semua bubar pindah ke lantai dansa, kita sudah seharusnya siap di formasi kita masing masing diatas panggung.
"for the King and the Queen. You may lead the dance. Today is your night." kata pak kepsek. begitu sang raja dan ratu menuruni panggung, begitu juga para nominasi yang telah gagal di impiannya.
"come on lads" ajak Zayn.
Kita ber 5 pindah ke panggung. Lalu bersiap di formasi kita sambil berpose. Tinggal menunggu sang raja dan ratu sampai di lantai dansa. Mereka berjalan seperti mereka memilik rahasia (pelan pelan gitu. kayak suster ngesot)

"Al.." tegur gua pelan kepada Alli saat kita sudah di posisi kita masing masing. Ingat? Berhadap hadapan. Mumpung sang raja dan ratu belum sampai.
"mphm?" sahutnya. Tetap saja dia membuang mukanya kebawah.
"that was a lie" aku gua.
"you look pretty tonight" tambah gua. Gua jawabnya dengan sungguh sungguh. Akhirnya dia mengangkat dagunya. Lalu memberikan gua senyuman tadi. Gua membalasnya dengan senyuman gua. Berkode *gua serius. Lo beneran cantik malam ini*

bukannya merusak suasana. Senyumannya benar benar mengunci pandangan gua ke wajah menawannya. Tapi kalo gua ngga cek situasi, gua bisa salah lalu di gebukin 1 band. Gua melihat ke penonton, dengan sangat. Sangat terpaksa. Ternyata raja dan ratu baru sampai. Bisa gua lepaskan pandangan gua lalu menatap nya lagi. Lalu mulai memetik beberapa senarnya. Sebagai intro. Intronya merupakan petikan. Gua harus fokus dengan petikannya. Dengan sangat. Sangat terpaksa gua memalingkan pandangan gua ke gitar gua.  Dengan perlahan, dan hati hati. Tapi tidak lupa gua mainkan dengan hati. Gua lewati dengan mulus.

"You were in college working part time waiting tables
Left the small town, never looked back
I was a flight risk with a fear of falling
Wondering why we bother with love if it never lasts"

Alli mulai bernyanyi dihadapan gua. Didepan jiwa gua. Suaranya begitu menakjubkan. Sangat lembut, dan mulus. Kuping gua gatel. Memberikan kode kepada otak lalu memberikan perintah kepada kedua mata gua untuk melihatnya. Ditambah dorongan batin yang memaksa gua untuk melihatnya. Lalu gua mencoba membiarkan jari jemari gua bermain sedangkan dagu gua gua naikkan untuk menatapnya.

"I say can you believe it?
As we're lying on the couch
The moment I can see it
Yes, yes, I can see it now"

Dia menanyikan bait pertama dengan memejamkan kedua matanya. Layaknya dia bernyanyi back to december saat smp dulu. Lalu dia membuka matanya. Dia menangkap tatapan gua ke wajahnya. Pandangan kita terkunci, nge stuck begitu saja. Meskipun mata kita terkunci. Tapi hati gua mampu memdorong mulut gua untuk melengkung.  Begitu juga dia. Membalas senyuman gua dengan senyumannya. Dan jantung gua  tiba tiba berdetak lebih cepat dari pada saat melihatnya dengan dress merahnya saat di back stage barusan. Pikiran gua terbang entah kemana, pikiran gua begitu fokus kepada Alli yang cantik kali ini. Seperti ada yang mengambil alih siapa yang memainkan gitar sekarang. Jari jemari gua bergerak dengan sendirinya sedangkan pikiran gua hanya memikirkan Alli bersama gua. Suasana mendadak seperti flash back. Tiba tiba gua melihat wajah Alli versi smp dulu.

"Do you remember we were sitting there by the water?
You put your arm around me for the first time
You made a rebel of a careless man's careful daughter"

Wajahnya berubah, begitu saat membuka matanya. Tatapannya berubah menjadi tatapan sedih, senyumannya menghilang begitu saja. Seolah olah dia menceritakan lirik itu ke gua. Berisi suatu pesan.

"You are the best thing that's ever been mine"

lanjutnya...

Begitu jeda intro bermain, dia masih menatap gua. Bersama senyuman paksaannya. Lalu dia berdiri, berjalan menuju tiang penahan mic di depan panggung. Meskipun dalam perjalanan, dia tetap menyanyikan Solonya. Ada apa dengannya? Kenapa ekspresinya tiba tiba berubah? Sontak gua merasa... Bersalah begitu melihat ekspresinya yang sedih. Apa dia lagi sedih? Tapi kenapa? Sekarang kan lagi pesta prom. Gua juga kenapa jadi merasa bersalah begini? Apa gua pernah melakukan sebuah Kesalahan yang sampai membuatnya sedih gitu? Sampai nada suaranya membuat gua merasakan apa yang dia rasakan. Iya, dia memang sedang sedih. Tapi kenapa, monyet?
Solonya berakhir, gua segera memainkan gitar gua lagi sebagai jeda jarak menuju klimaksnya. Gua dapat merasakan sepasang mata melihat gua. Gua tau itu pasti penonton, tapi auranya terasa begitu dekat. Persis didepan gua. Waktu gua berusaha mengangkat dagu gua, ternyata itu Alli, yang baru saja memalingkan pandangannya ke penonton.

"And I remember that fight, 2:30 a.m.
As everything was slipping right out of our hands
And I ran out crying and you followed me out into the streets
Braced myself for the goodbye
'Cause that's all I've ever known
And you took me by surprise
You said I'll ever leave you alone"

Dia melanjutkan solonya. Tapi bagian ini benar benar berasa. Suasana hatinya, kesedihan yang ia rasakan. Begitu terasa. Dada gua tambah berat. Dan memberat.
What have i done? Apa dia mengingat situasi kita malam  itu? Malam di saat kita putus?

"you said
I remember how we felt sitting by the water
And every time I look at you, it's like the first time
I fell in love with a careless man's careful daughter
She is the best thing that's ever been mine"

Dia sedikit berteriak seperti versi Glee. Seperti yang gua lihat. Genggamannya tambah erat di tiang penahan micnya. Dan kepalanya agak kebelakang, dia sedang menahan nafasnya. Karna bait yang ini sangat membutuhkan nafas yang panjang. Lalu akhirnya ia akhiri dengan mulus juga.

"You made a rebel of a careless man's careful daughter
You are the best thing that's ever been mine"

Lanjutnya. Tapi.. Kali ini nadanya agak menyimpang dan dia terdengar sedang menangis. Al? Are you crying

"i can see it now"

Tutupnya dengan suaranya yang sedikit ber vibrition. Lalu semuanya langsung bertepuk tangan kepada band kita. Saat gua melihat penonton, gua baru sadar. Para penonton yang tadinya slow dancing, menjadi menonton kita seperti menonton konser. Lalu gua berpindah pandangan kepada Al. Tangannya tidak lurus kebawah seperti biasanya. Kali ini tangan kanannya sedang berada didepan wajahnya. Tepukan tangan gua berkurang kecepatannya serta kekerasannya setelah melihat Alli seperti itu dari belakang.
"Alli?"
tegurl gua pelan. Dia langsung membalik badannya dan langsung meninggalkan panggung. Dengan lengannya yang menutupi mulut sekaligus hidungnya. Pipinya yang basah, dan matanya yang terlihat jelas berwarna merah. Apa dia baru saja menangis? Gua langsung menyusulnya tanpa menghiraukan penonton. Apakah mereka akan heboh atau bertanya tanya mengapa vokalis kita pergi meninggalkan panggung tanpa bandnya. Saat gua susul, Al menghilang. Setelah berniat untuk mengejarnya, gua menemukan sesuatu telah bersinar di ujung bawah meja. Menyilaukan pandangan gua. apan tuh? Setelah gua ambil apa yang bersinar tadi. Ternyata..
Itu.. Kalung 4 daun semanggi perak. Kado pertama anniv gua bersamanya nya. Itu memang perak, tapi gua nemu itu sebagai barang murah. Di tempat barang antik. Karna gua irish, jadi gua beli aja. Untuknya. Tapi, ini kan udah 5 tahun yang lalu. Kalung ini, masih dia pake? Masih dia simpen?

"what happend with her?" tanya Zayn tiba tiba menghampiri gua dari belakang.

"i've done a big mistake"


to be continued..
Part 3 soon
keep reading ;)

- Miloo ~
ocococo

No comments:

Post a Comment